Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dua Calon Lawan Indonesia Kentara Titik Lemahnya

21 Desember 2022   14:38 Diperbarui: 21 Desember 2022   16:19 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laga Kamboja vs Filipina. Foto: Tangkapan layar Twitter @AFFPresse dipublikasikan kompas.com

Indonesia akan menjalani AFF 2022 di grup A bersama Kamboja, Filipina, Thailand, dan Brunei Darussalam. Empat tim sudah bertanding, sementara Indonesia baru akan bermain Jumat (23/12/2022).

Saat Kamboja melawan Filipina, saya menontonnya. Memang tidak menonton secara penuh, terpotong-potong karena ada yang harus dikerjakan.

Laga yang berlangsung kemarin itu, berakhir 3-2 untuk Kamboja. Saya melihat kedua tim memiliki kelemahan yang sangat kentara.

Kamboja, terlihat agak cepat dalam bermain. Namun, mereka bermain sangat longgar. Antarpemain berjarak agak jauh. Imbasnya aliran bola mereka tak maksimal.

Kedua, soal koordinasi lini belakang. Gol kedua Filipina terlihat aneh. Sebab, seorang bek  Kamboja memilih memperpelan larinya dengan harapan kiper Kamboja maju menyongsong bola.

Alih-alih kiper menyongsong bola, malah striker Filipina nomor 9 yang bisa mendapatkan bola dan menjebol gawang Kamboja. Saya melihat lini belakang Kamboja tidak koordinasi dengan baik.

Kamboja juga tidak melakukan sepak bola pressing. Mereka tak mempressing Filipina secara ketat. Jika Kamboja memang memiliki cara main buka-bukaan, akan menguntungkan Indonesia. Tentu jika Indonesia bermain seperti saat lawan Curacao.

Kamboja hanya menumpuk pemain belakang ketika menang. Tapi hal itu tak bisa dimanfaatkan Filipina. Filipina tak memiliki kreativitas yang memadai untuk membongkar kumpulan pemain Kamboja.

Filipina tak melakukan umpan satu dua di kotak penalti Kamboja. Tak ada juga aksi individu yang menawan. Tembakan jarak jauh juga tak memadai.

Sekalipun ranking Filipina di FIFA cukup tinggi, tapi performa mereka menurut saya biasa saja. Mereka dari dulu tak pernah main cepat. Mereka mengandalkan taktik.

Filipina terlihat lemah di bola bawah. Maka, serangan bola bawah bisa membuat Filipina keteteran. Koordinasi lini belakang juga belum padu.

Cuma memang, Filipina bisa mengagetkan jika diberi ruang, khususnya pemain nomor 9 mereka Kenshiro Daniels. Pemain ini sangat oportunis.

Nah yang aneh saat lawan Kamboja, Daniels yang bikin dua gol malah ditarik keluar. Imbasnya tak ada lagi orang oportunis di depan gawang Kamboja ketika Filipina butuh gol untuk menyamakan kedudukan.

Jika Indonesia bermain seperti saat mengalahkan Curacao, maka menang atas Kamboja dan Filipina sangat mungkin. Tapi siapa yang bisa menjamin kalau Indonesia mainnya stabil? Kita lihat saja Jumat lusa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun