Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Scaloni, Kenapa Lautaro Martinez Dimasukkan ketika Unggul 2-0?

10 Desember 2022   08:09 Diperbarui: 10 Desember 2022   08:42 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Insiden saat Argentina vs Belanda. foto: AFP/ODD ANDERSEN  dipublikasikan kompas.com

Argentina menyingkirkan Belanda di babak perempatfinal Piala Dunia 2022 melalui adu penalti. Imbasnya, Argentina lolos ke semifinal dan akan melawan Kroasia pada Rabu (14/12/2022) mulai pukul 02.00 WIB.

Saat melawan Belanda, Argentina sempat unggul 2-0 lebih dahulu. Gol Argentina dibuat Nahuel Molina menit 35 dan penalti Lionel Messi menit 73. Ketika unggul dua gol, di menit 82, pelatih Argentina Lionel Scaloni memasukkan Lautaro Martinez menggantikan Julian Alvarez.

Saat Lautaro masuk, saya langsung bilang, "aduh". Bagi saya masuknya Lautaro adalah petaka. Kenapa? Ya karena pelatih Argentina ini mau apa? Kalau memang mau bertahan, kenapa Lautaro yang dimasukkan? Sementara Lautaro tidak memiliki kemampuan bertahan yang baik.

Kalau Lautaro main, maka ada dua pemain Argentina yang tidak akan bertahan yakni Messi dan Lautaro. Tentu merugikan jika ada dua pemain yang tak mau bertahan sementara Argentina ingin bertahan dan faktanya terus bertahan.

Kalau mau melakukan serangan balik melalui Lautaro ya tak mudah. Sebab, Lautaro bukan tipikal pelari. Dia hanya tipikal finisher. Intinya, memasukkan Lautaro berpotensi merusak cerita.

Benar saja, Argentina kebobolan dua gol setelah Lautaro masuk. Mungkin kebobolan itu tak berkaitan dengan masuknya Lautaro. Tapi, masuknya Lautaro setidaknya membuat rencana bermain Argentina tidak jelas.

Lautaro selalu mendapatkan menit bermain. Scaloni lebih memilih Lautaro daripada Dybala. Saya menduga, Lautaro 2022 seperti Aguero di 2014.  

Saat itu, Aguero sering jadi pilihan sebagai pemain pengganti. Bahkan, almarhum Alejandro Sabella tetap memasukkan Aguero di laga final. Padahal, Aguero adalah tipikal pemain yang tidak sering turun.

Imbasnya, bagian kanan pertahanan Argentina goyah karena Aguero masuk. Sebelum Aguero masuk, sisi sayap kanan Argentina diisi Ezequiel Lavezzi yang mobile naik turun.

Entah apa pemikiran Sabella hingga cukup sering memainkan Aguero. Nah, situasi itu bisa saja terjadi pada Lautaro. Scaloni sepertinya "menganakemaskan" Lautaro. Sepertinya juga, Lautaro akan selalu dimainkan, sekalipun sebagai pemain pengganti. Mungkin seperti itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun