Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belgia Kerasukan Senjakala Generasi Emas Portugal?

1 Desember 2022   14:16 Diperbarui: 1 Desember 2022   14:22 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para pemain di skuad Belgia, sebagian adalah pemain berkualitas pada beberapa tahun lalu. Belgia pun disemati memiliki generasi emas. Tapi kini, mereka sudah menua, seperti menjemput cerita Portugal 20 tahun yang lalu. Cerita senjakala generasi emas.

Di tahun 1989 dan 1991, Portugal juara Piala Dunia junior. Keberhasilan dua edisi itu berkat tangan dingin Carlos Queiroz. Dia yang meracik para pemain muda Portugal hingga jadi juara dunia. Ya, Carlos Queiroz yang baru saja membawa Iran tersingkir di Piala Dunia 2022.

Lalu, siapa saja para pemain Portugal di Piala Dunia kelompok umur tahun 1989 dan 1991? Mereka di antaranya adalah Paulo Sousa, Joao Pinto, Fernando Couto, Luis Figo, Abel Xavier, Rui Costa.

Nama-nama tersebut adalah nama besar ketika beranjak ke senior. Warga Portugal menunggu kapan generasi emas itu menjelma jadi kekuatan di level senior. Tapi, mereka tak jua muncul ke permukaan sebagai sebuah tim kuat.

Portugal gagal lolos Piala Dunia 1994 dan 1998. Mereka hanya menghiasi Euro 1996 dan 2000. Di dua ajang Euro itu, mereka tak mampu jadi juara. Lalu, ajang akbar Piala Dunia perdana bagi para punggawa generasi emas Portugal itu terjadi pada 2002.

Di Piala Dunia 2002, nama-nama punggawa 1989-1991 jadi andalan. Ditambah dengan nama lain seperti Vitor Baia, Pedro Pauleta, Sergio Conceicao. Tapi apa yang terjadi pada 2002? Generasi emas itu sudah terlalu tua.

Saat itu Paulo Sousa sudah berumur 31 tahun. Rui Costa sudah berumur 30 tahun. Fernando Couto 32 tahun. Joao Pinto 30 tahun. Vitor Baia berumur 32 tahun. Yang lebih muda hanya Luis Figo dan Abel Xavier. Itu pun keduanya sudah 29 tahun.

Generasi emas Portugal terlalu tua. Mereka tertatih di Piala Dunia pertama. Portugal kalah dari Amerika Serikat dan Korea Selatan. Kemenangan 4-0 atas Polandia tak memiliki arti apa-apa. Portugal yang generasi emas itu angkat koper. Mereka pulang kampung. Nama besar yang digadang akan memberi trofi di level senior tidak pernah kesampaian.

Lalu...

Tengoklah Belgia. Memang mereka tak muncul dari Piala Dunia junior. Namun, para pemain Belgia saat ini adalah sekumpulan pemain berbakat. Belgia memiliki Eden Hazard, Kevin de Bruyne, Dries Mertens, Thibaut Courtois, Romelu Lukaku, Jan Vertonghen, Axel Witsel, Toby Alderweireld.

Tapi semua pemain itu sudah berumur 30 tahun atau lebih, kecuali Lukaku yang berumur 29 tahun. Mereka sudah jadi kumpulan para pemain tua. Jadi, sebenarnya wajar jika Bruyne tak yakin Belgia bisa bersaing karena memang terlalu uzur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun