Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Prancis Pesta Gol, Main Sederhana tapi Mematikan

23 November 2022   05:02 Diperbarui: 23 November 2022   05:37 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Prancis merayakan gol Giroud ke gawang Australia. Foto: AFP/ANNE-CHRISTINE POUJOULAT dipublikasikan kompas.com


Saya termasuk yang tertampar dengan kemenangan Prancis. Saya pikir Prancis akan melempem, tapi malah menang besar dengan cara sederhana.

Prancis membantai Australia 4-1 di laga Piala Dunia grup D, Rabu (23/11/2022) dinihari WIB. Gol Prancis dibuat Adrien Rabiot menit 27, Olivier Giroud menit 32 dan 71, serta Kylian Mbappe menit 68. Gol Australia dibuat Craig Goodwin menit 9.

Cara Prancis bermain sangat sederhana dan efisien. Mereka menepis keraguan banyak pihak.

Jadi...

Jadi, Prancis disangsikan di Piala Dunia kali ini. Ada yang menggunakan pandangan nujum, yakni juara dunia akan tersingkir di babak grup Piala Dunia selanjutnya.

Prancis yang juara di 2018 akan tersingkir di babak grup Piala Dunia 2022, seperti nasib para pendahulunya yakni Jerman, Spanyol, Italia.

Memang Prancis masih mungkin gagal di babak grup Piala Dunia kali ini. Sebab, mereka baru main sekali lawan Australia.

Sangsi lainnya adalah absennya para bintang. Prancis disangsikan tak bakal sukses karena Pogba, Kante, dan Benzema absen.

Tapi jika lihat cara mereka bermain, Prancis layak melaju lebih jauh. Ada beberapa hal yang membuat saya terkesan dengan cara main sederhana Prancis.

Pertama, mereka tak terlalu memainkan bola di tengah. Mungkin karena para pemain di posisi tengah Prancis tak memiliki jam terbang yang bagus.

Tak adanya Paul Pogba dan N'Golo Kante membuat Prancis mengandalkan banyak pemain tengah minim jam terbang. Mungkin itulah yang membuat Prancis tak berlama-lama main di tengah.

Kedua, memanfaatkan sayap. Prancis tak main di tengah, tapi sering menyodorkan bola dari sayap. Serangan Prancis dari sayap. Ada Mbappe, Dembele dengan ditopang Pavard dan Theo atau Lucas Hernandez.

Prancis, dalam hal ini pelatih Didier Deschamps tahu diri. Keunggulannya adalah kecepatan Mbappe, kelincahan Dembele, dan aksi penopang Pavard dan Hernandez di sayap.

Karena itu, Prancis memanfaatkan sayap dengan sangat baik di laga melawan Australia. Sebuah skema yang benar-benar menghasilkan. Tiga gol Prancis yakni dari Giroud (gol kedua), Rabiot, Mbappe adalah hasil umpan dari samping. Gol pertama Giroud juga bermula dari tusukan samping.

Ketiga, memanfaatkan penyelesai akhir. Ada beda antara Giroud dengan Benzema. Giroud adalah tipikal penyelesai dan pemantul. Sementara Benzema adalah penyelesai dan game player.

Deschamps dengan baik memanfaatkan Giroud. Deschamps sepertinya tak meminta Giroud sebagai game player, tapi hanya sebagai penadah di depan gawang. Karena memang itulah kelebihan Giroud.

Lihat saja dua gol Giroud. Dia hanya jadi penadah. Dia hanya melakukan satu sentuhan untuk menjebol gawang Australia.

So, Prancis menampar banyak orang dengan permainan sederhana. Tak terlalu lama main di tengah, manfaatkan sayap, dan manfaatkan penadah.

Sekali lagi, Prancis baru main sekali dan bisa saja mereka tersingkir di babak grup seperti para pendahulu mereka yang mantan juara dunia.

Namun, dengan performa sederhana, cerdas, paham kelebihan, Prancis sepertinya bisa melaju lebih jauh. Mereka siap kembali menampar para penyangsi. Kita tunggu saja aksi Les Bleus selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun