Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Performa Timnas U-19 Mengkhawatirkan

5 Juli 2022   07:46 Diperbarui: 5 Juli 2022   08:08 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia U19 memang mampu mengalahkan Brunei Darussalam U19 dengan skor 7-0, Senin (4/7/2022) malam. Namun, performa timnas mengkhawatirkan, khususnya di babak kedua.

Saat Indonesia bermain imbang 0-0 melawan Vietnam, saya melihat hanya sepotong-sepotong. Namun, saat Indonesia membantai Brunei, saya melihat lebih banyak menit, setelah 30 menit laga berlangsung. Kesimpulan saya, Indonesia sangat mengkhawatirkan.

Performa yang mengkhawatirkan itu terlihat di babak kedua. Setelah Marselino Ferdinan ditarik keluar, performa Indonesia sangat buruk. Lini tengah tak berfungsi. Beberapa kali umpan terlalu kencang. Koordinasi juga tidak bagus. Untungnya, Brunei sangat buruk.

Penyerangan yang dilakukan Indonesia juga sporadis. Sepak pojok yang beberapa didapatkan hanya menjadi abu, tak jadi peluang yang bagus. Bahkan saya lihat sepak pojok bola mengarah jauh dari sasaran. Gol Indonesia di babak kedua juga keberuntungan karena kesalahan antisipasi pemain Brunei.

Ada beberapa nama yang menurut saya mengkhawatirkan. Namun, tak perlu menyebut nama. Yang pasti, performa Indonesia sangat mengkhawatirkan. Passing beberapa kali tak akurat dan kontrol bola tak maksimal.

Maka, tak heran jika pada akhirnya Indonesia main long ball di babak kedua. Tentu saja, main bola atas adalah spekulasi. Indonesia main long ball mungkin karena dua hal. Pertama karena akurasi passing dan kontrol tak bagus. Kedua, Brunei menumpuk pemain di belakang.

Tapi ya dengan performa seperti itu, saya khawatir ketika bermain melawan Thailand. Saya pikir Thailand jelas lebih baik dari Brunei. Buktinya mereka mampu mencukup Myanmar dengan selisih gol cukup meyakinkan 3-0.

Apalagi jika misalnya Marselino Ferdinan tidak bisa main karena satu dan lain hal melawan Thailand, maka akan makin mengkhawatirkan. Semoga saja Marselino Ferdinan bisa main dan menjadi otak permainan Indonesia.  

Di waktu yang mepet, maka sulit jika mengharapkan passing dan kontrol pemain bisa berubah total. Satu hal yang juga saya lihat saat di Toulon kemarin. Maka, andalan Indonesia adalah semangat pantang menyerang dan melakukan pressing ketat, sembari mengharapkan keajaiban yang muncul.

Sepertinya hanya itu yang bisa diharapkan. Main brutal dalam artian positif, pressing ketat lawan, dan mengharapkan adanya keajaiban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun