Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perlunya Orangtua Membangun dan Menjaga Kepercayaan untuk Anak

15 Desember 2021   11:38 Diperbarui: 16 Desember 2021   15:59 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Foto: thinkstockphotos

Salah satu tugasku jika sedang tak ada kerjaan adalah menjemput anak pulang sekolah. Ada fenomena yang bagus sekaligus agak asing di lingkaran teman-teman anakku yang masih kelas 3 SD.

Hampir semua anak teman dari anakku menolak jika ikut aku antarkan pulang. Jadi sepeda motor niatnya dinaiki tiga orang yakni aku, anakku, dan satu temannya. Niatku tentu saja ingin membantu karena si anak itu belum ada yang menjemput. Tapi mereka yang satu jalur dengan jalurku, memilih menolak aku antar pulang.

Usut punya usut, anak-anak itu sudah diberi warning oleh orangtuanya. Warningnya adalah jangan mau dijemput oleh siapapun selain keluarga. Akhirnya, jika anak-anak itu keluar sekolah belum ada yang jemput, mereka memilih menunggu di pelataran sekolah dan ada penjaga sekolah yang memantau.

Anak-anak itu baru mau aku antar pulang jika sebelumnya ada deal yang disampaikan lewat pesan singkat. Ibu si anak mengontak istriku dan bu guru, istriku mengontakku. Intinya si anak nebeng pulang. Kalau sudah begitu, maka anak-anak itu mau nebeng denganku.

Ini fenomena yang bagus. Bagus karena anak diberi pemahaman untuk tidak mau diantar sembarang orang. Pihak sekolah dalam hal ini penjaga sekolah juga membantu "mengamankan" jika si anak belum dijemput.

Kewaspadaan ini beriringan dengan kekhawatiran yang membuncah karena pemberitaan tentang kekerasan seksual pada anak. Walau jika diukur dengan situasi masa lalu, tentu agak aneh. Sebab di masa lalu, anak cenderung menerima untuk diantar pulang. Lagian di masa lalu pemberitaan dan fakta soal predator seksual juga jarang.

Maka, memberi pemahaman untuk menjaga diri dan menjauhi hal asing, perlu bagi anak. Menjaga diri untuk menjauhi marabahaya.

Menjaga diri untuk menjaga tubuh agar tak mudah dijamah orang. Menjelaskan area vital dan bagaimana agar tidak mengumbarnya.

Lalu, menjauhi orang asing yang tak dikenal. Semua itu, sangat perlu bagi anak. Sebab, tidak setiap saat anak berada dalam jangkauan orangtua. Anak yang saya maksud adalah anak yang sudah sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun