Paris Saint-Germain (PSG) harus bisa mengalahkan Manchester City (City) jika ingin juara grup A ajang Liga Champions. Laga City vs PSG akan dilaksanakan pada Kamis (25/11/2021) mulai pukul 03.00 WIB.
Diketahui saat ini City ada di puncak klasemen sementara grup A dengan 9 poin. PSG ada di posisi dua dengan 8 poin. Posisi tiga ada Club Brugge dengan 4 poin. Posisi terbawah ada Leipzig dengan 1 poin.
Semua tim menyisakan dua laga. Di atas kertas, City dan PSG bisa lolos ke babak gugur. Tapi sekali lagi itu di atas kertas. Nah, tinggal bagaimana keduanya berebut posisi puncak.
City hanya perlu seri melawan PSG dan menang di laga akhir melawan Leipzig untuk jadi juara grup. Sementara PSG butuh menang di dua laga sisa untuk jadi juara grup. Tapi dua estimasi ini, mengesampingkan dua kontestan lain di grup A.
Menang atau seri di kandang sendiri jelas bukan hal yang sulit bagi tim sekelas City. Mereka adalah tim yang kompak dan berkualitas. Apalagi sang peracik juga dikenal sebagai peracik berkualitas. Â
Tantangan justru ada di PSG. Sebab, mereka harus menang di laga tersebut. PSG juga dipandang sebagai tim raksasa di musim ini setelah memiliki Messi.
Menarik untuk menunggu strategi apa yang akan dipakai pelatih PSG Mauricio Pochettino kala melawan City. Jika mengacu pada laga terakhir melawan Nantes, apakah Pochettino berani hanya memainkan dua penyerang?
Alternatifnya adalah Mbappe-Neymar atau Mbappe-Messi. Artinya, salah satu dari Neymar dan Messi duduk di bangku cadangan.
Apa keuntungan bermain dua penyerang? Keuntungannya adalah lini depan PSG tidak sumpek alias berjejal pemain. Jika memaksakan tiga penyerang bertipe pembawa bola, maka tak akan maksimal.
Jika dua penyerang, maka akselerasinya akan maksimal. Lihat laga melawan Nantes. Ketika hanya Messi dan Mbappe, akselerasi penyerangan PSG lebih maksimal. Hal itu terjadi di babak kedua ketika Neymar ditarik keluar.