Ilustrasi. Foto: shutterstock dipublikasikan kompas.com
Salah satu risiko yang bisa dihadapi pekerja adalah bekerja di luar jam yang telah ditentukan. Saya pernah kerja seperti itu, tetap disuruh berangkat di hari libur.
Tentu tak enak rasanya, ketika sedang libur tiba-tiba dapat SMS atau telepon dari bos. Saat itu, belum ada WA atau mungkin sudah ada tapi belum masif digunakan.
Jika pas libur ada panggilan masuk di HP, pikirannya sudah negatif. Pada kenyataannya ketika hari libur dapat telepon, memang lebih sering untuk dimintai pertolongan.
Pertolongan yang paling sering adalah disuruh masuk kerja. Kompensasinya, liburnya diganti di lain hari. Kenapa disuruh masuk kerja? Karena kantor sedang butuh banyak tenaga atau lagi banyak kerjaan.
Sekali lagi, memang tak enak. Pas libur dan sudah punya rencana jadi buyar karena disuruh berangkat kerja. Tapi ya mau bagaimana, sebagai prajurit hanya siap saja.
Selama masih jadi pekerja, ya hanya siap dan laksanakan saja, walau dengan berat hati. Ya itulah risiko jadi pekerja yang punya atasan.
Jika Anda adalah pekerja yang sering dapat tugas dadakan seperti itu dan Anda tak mau, maka segeralah cari tempat kerja yang baru. Carilah tempat kerja yang memadai.
Carilah tempat kerja yang lebih baik. Tempat kerja yang lebih stabil terkait jam kerja. Kalau bisa, keputusan pindah kerja dilakukan ketika masih muda atau saat masih kepala dua.
Solusi yang lain adalah bekerja untuk diri sendiri alias wiraswasta. Jika Anda kerja untuk diri sendiri, maka Anda adalah bosnya. Anda bisa menentukan kapan libur dan kapan kerja.