Hanya dalam empat bulan, cerita indah Italia menjadi petaka. Juara Euro 2020 pada Juli lalu, Italia kini malah harus merangkak ke playoff untuk bisa menuju Piala Dunia 2022.
Italia yang butuh kemenangan melawan Irlandia Utara, justru tertahan. Mereka hanya bermain 0-0, Selasa (16/11/2021) dinihari WIB. Di sisi lain, pesaing Italia yakni Swiss menang telak 4-0 atas Bulgaria.
Hasil itu membuat Italia hanya berada di posisi dua klasemen akhir grup C. Italia memiliki 16 poin dari delapan laga. Sementara, Swiss memiliki 18 poin dari delapan laga.
Maka, Swiss yang memuncaki klasemen akhir grup C berhak lolos langsung ke Piala Dunia 2022. Sementara, Italia harus memainkan laga playoff yang akan dilaksanakan pada Maret 2022.
Petaka Italia ini seperti karet roda. Sebab, empat bulan lalu mereka ada di atas setelah juara Euro 2020. Namun kini, Italia harus terdepak ke ajang playoff.
Sebenarnya secara statistik di laga pamungkas melawan Irlandia Utara, Italia tak buruk-buruk amat. Dikutip livrscore, mereka mampu menguasai bola sampai 68 persen. Di sisi lain, Italia memiliki tujuh peluang emas, tapi tak ada yang jadi gol.
Kegagalan lolos langsung ini mengingatkan petaka di kualifikasi Piala Dunia 2018. Saat itu Italia harus ke playoff dan gagal di tangan Swedia. Apakah di playoff kali ini akan kembali gagal?
Jika Italia gagal ke Piala Dunia 2022, maka akan kembali mengulang cerita Denmark dan Yunani. Denmark adalah juara Euro 1992 tapi gagal lolos ke Piala Dunia 1994. Yunani juga merupakan juara Euro 2004 tapi gagal ke Piala Dunia 2006. Italia juara Euro 2020 dan gagal ke Piala Dunia 2022?
Jorginho Malang
Ada satu nama yang mungkin akan dikenang jika Italia sampai gagal ke Piala Dunia 2022. Nama itu adalah Jorginho. Sang gelandang sebenarnya berkesempatan mendekatkan Italia lolos ke Piala Dunia 2022.
