Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Menjaga Cinta dengan Menjauhinya

2 November 2021   14:19 Diperbarui: 2 November 2021   14:40 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto: teraphim dipublikasikan kompas.com


Cinta itu tak selalu akan terjaga dengan bergerak maju. Cinta bisa juga dijaga dengan cara menjauhi apa yang kita cintai. Setidaknya itulah pendapatku.

Aku memiliki sosok yang aku cintai, tapi aku menjaga cintaku itu dengan menjauhinya. Aku tak mau mendekat. Sebab aku tak mau imajinasi cintaku hancur lebur setelah mendekatinya.

Aku tak mau cintaku robek karena ketika kumendekatinya, muncullah penolakannya. Aku tak mau cintaku koyak karena misalnya ketika kudekati, dia memiliki cela yang tak pernah aku khayalkan sebelumnya.

Aku tak mau cintaku hancur lebur dengan mendekatinya. Jika rinduku menggebu-gebu, aku tinggal lihat fotonya. Ketika kulihat fotonya, hatiku seperti disiram air hujan.

Aku selalu menjaga cinta ini sempurna dan paripurna. Maka, ketika hidupku diterpa badai, aku tinggal melihat cintaku yang sempurna itu. Aku butuh ketenangan agar badai yang menerjangku tak meluluhlantakkanku secara kontinu.

Aku butuh tenang ketika satu waktu. Untuk tenang itu, cinta adalah salah satu alatnya. Alat yang dikelola dengan cara menjauhinya.

***
Aku tak akan peduli jika disebut bukan pejantan. Aku tak peduli jika disebut makhluk imajinasi. Aku tak peduli apapun yang disematkan orang padaku karena cintaku yang seperti itu.

Yang kutahu, cintaku tak merusak. Cintaku tak merusak siapapun. Tak juga merusak diriku. Aku hanya menjaga nyala cintaku agar terus tegak bergelayutan. Karena yang kupahami sekarang ini, sebagian besar dunia hanya berisi kebencian. Aku menjaga caraku menjaga cinta agar hidupku tak dipermak oleh kebencian selalu.

***
Kemarin, sosok yang aku cintai itu ada di hadapanku. Tentu aku hanya mematung. Kemudian dia memelukku dengan erat. Seketika itu, rasa cintaku buyar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun