Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Barcelona Remuk di Awal Era Post-Messi

15 September 2021   05:31 Diperbarui: 15 September 2021   05:44 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Robert Lewandowski ikut meremukkan Barcelona. Foto: AFP/ INA FASSBENDER dipublikasikan kompas.com


Remuk! Sepertinya itulah kata yang bisa merangkum kekalahan Barcelona atas Bayern Munchen tiga gol tak berbalas di ajang Liga Champions grup E, Rabu (15/9/2021) dinihari WIB. Ini adalah era pertama Barcelona di ajang Liga Champions setelah ditinggal Lionel Messi.

Situs statistik sepak bola Squawka melalui postingan di twitternya membuat pernyataan. Squawka menyebutkan "selamat dayang di era post-Messi". Artinya selamat datang bagi Barcelona di era tanpa atau setelah ditinggal Messi untuk pertama kalinya.

Media Spanyol  Marca bahkan membuat judul bahwa Barcelona kini seperti tim kecil di Liga Champions. Kesimpulan dari Squawka dan Marca tentu berdasarkan kekalahan telak Barcelona dari Bayern Munchen.

Di laga itu, Munchen membuat gol lewat Thomas Mueller menit 34 dan Robert Lewandowski menit 56 dan 85. Sejatinya bukan hanya skor yang membuat Barcelona remuk. Tapi statistik Barcelona juga buruk.

Livescore membeberkan, Barcelona tak punya peluang emas mencetak gol. Sementara Munchen mampu membuat 8 peluang mencetak gol. Barcelona kesulitan menembus pertahanan Munchen. Yang memyedihkan, Barcelona remuk di kandang sendiri.

Di laga itu, Ronald Koeman juga menarik beberapa pemain senior di babak kedua. Busquets, Roberto, Alba ditarik. Luuk de Jong dan Eric Garcia juga ditarik.

Tapi para darah baru yang dimasukkan tak mampu mengubah keadaan. Barcelona benar-benar remuk di laga melawan Bayern Munchen. 

Diketahui, kekalahan dari Munchen adalah kekalahan perdana Barcelona di awal ajang Liga Champions setelah musim 1997-1998. Di musim 1997-1998, Barcelona kalah 2-3 dari Newcastle di laga awal Liga Champions.

Lini Depan

Menurut saya kepergian Messi dan juga Griezmann telah mengubah lini depan Barcelona. Ketika Depay dipasang dengan Jong di depan ketika melawan Munchen, maka akan beda dengan pasangan Depay dan Griezmann terdahulu.

Sebab, Jong adalah tipikal penyerang murni. Dia bukan tipikal penyerang yang naik turun membantu penyerangan dan pertahanan seperti Griezmann.

Dalam belasan tahun terakhir, menurut saya Barcelona jarang memiliki penyerang murni. Dulu, Suarez yang dipasang di nomor 9 misalnya, tipikalnya benar-benar petarung. Menurut saya dia bukan hanya penyelesai akhir seperti Jong.

Kondisi saat ini membuat Barcelona sangat membutuhkan penopang seperti Ousmane Dembele atau Ansu Fati di lini depan. Atau kembali memaksimalkan Coutinho.

Jika Jong dan Depay tidak ditopang oleh pemain kreatif, agak kesulitan bagi Barcelona untuk mencetak gol ketika melawan tim besar. Pemain kreatif akan membuat Jong bisa maksimal sebagai penyelesai akhir dan Depay terbantu dalam mendobrak pertahanan lawan.

Atau berharap Sergio Aguero cepat pulih untuk mengganti Jong. Sebab, Aguero lebih memiliki semangat petarung, ngeyel, dan penyelesai akhir.

Barcelona remuk. Tapi masih ada waktu berbenah karena ini baru awalan. Situasi seperti inilah yang akan mengetes sejauh mana kehebatan Ronald Koeman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun