Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mending Jadi Jomblo Idealis Maksimal

19 Agustus 2021   08:04 Diperbarui: 19 Agustus 2021   08:27 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jomlo. Foto/gambar: Thinkstock dipublikasikan kompas.com

Jika sekarang kamu punya hubungan dengan wanita, maka tegaskan hubungan itu. Mau nikah atau teman saja. Jadi poinnya jelas. Jangan membuat hubungan tanpa status (HTS). Daripada HTS, mending jadi jomlo idealis maksimal.

Jangan luntang-lantung ke sana ke mari untuk nemenin. Jangan mau habis banyak bensin dengan harapan menggunung. Jangan mau rela tanpa status demi mengharap ke depan statusnya jelas jadi calon istri.

Sudah terlalu banyak pengorbanan. Kamu justru jadi orang dengan warna abu-abu, warna yang tak menyiratkan tentang ketegasan. Hidup itu dalam hal seperti HTS ini, harus tegas, tegak, dan keras. Jangan lentur, lembek, lemas. HTS harus dikerasi. Bilang, jadi istri atau teman saja.

Kamu hanya akan dicap koplak oleh teman-temanmu, saudaramu, dan anak kecil. Mau-maunya berkorban banyak untuk HTS, beuh. Saya ikut emosi kalau ada HTS-an.

Bro, mending jadi jomlo idealis maksimal. Kau bisa merunut banyak mashab kejomloan. Salah satunya jojoba, jomlo-jomlo bahagia. Jadi bahagialah. Berbahagialah karena kamu jomlo. Karena kebahagiaan itu bisa merembet ke banyak hal.

Jika kau bahagia, maka kau enak makan. Jika kau bahagia, maka kau akan produktif. Jika kau bahagia maka kau akan dengan senang hati membantu orang lain.

Jika kau ditanya siapa istrimu, tegas saja bilang, "aku masih jomlo" dan jangan malu. Buktikan bahwa jomlo adalah energi untuk bahagia. Jika masih jomlo, mottonya adalah "kalau bisa jomlo kenapa harus berpasangan". Nanti kalau sudah menikah mottonya diganti, "kalau bisa menikah, kenapa harus jomlo".

Jika ditanya kenapa mottonya tidak konsisten, maka bilang saja itu adalah ketegasan. Adakalanya motto harus mengikuti hidup, bukan hidup harus mengikuti motto. Sebab, jangan sampai hidupnya terbelenggu motto. Hidup sekali malah terbelenggu motto, apaan itu! beuh!

Kembali lagi, jomlo adalah anugerah, karunia, dan ketegasan sikap. Sikap mereka-mereka yang tegas ketika ditolak. Tegas, kuat, keras jadi jomlo.

Jika ditolak, ya sudah, jangan buang waktu. Putuskan saat itu juga bahwa kamu adalah jomlo. Sampai kelak kemudian, status jomlo itu lenyap ketika kau punya pasangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun