Sebagian masyarakat yang perutnya sudah diisi oleh hasil kerja keras dan peluh petani, malah mengolok-olok petani. Sekali lagi, ngilu (kalau pakai bahasa Ridho Permana).
Apa buktinya masyarakat mengolok-olok petani. Nah itu, meledek Liga Prancis sebagai Liga Petani. Liga Prancis diledek, tapi mengapa meledeknya dengan kata "petani"? Itu ironi.
Nah, kedatangan Messi sebenarnya makin menguatkan kemungkinan PSG akan makin berjaya. PSG akan membuat Liga Prancis makin tak kompetitif. Imbasnya olok-olok Liga Prancis sebagai "Liga Petani" bisa makin kuat.
Namun, ada juga harapan yang bisa membuat olok-olok Liga Petani memudar. Faktornya adalah kebesaran nama Messi. Jika Messi yang hebat saja mau ke Liga Prancis, apakah masih akan diolok-olok? Jika kalian terbius dengan aksi Messi bersama PSG apakah kalian masih akan mengolok-olok? Apakah kalian masih akan meledek dengan sebutan "petani" jika kalian rela merogoh kocek untuk melihat Messi?
Saya harap olok-olok dengan sebutan petani itu berhenti. Kembalikan "petani" sebagai kata netral, syukur-syukur menjadi kata yang baik, karena kata "petani" mewakili kerja keras dan perlawanan pada ketidakadilan.