Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Argentina Susah Payah Perpanjang Napas

25 Juli 2021   16:25 Diperbarui: 25 Juli 2021   16:32 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Timnas sepak bola Argentina U-23 susah payah memperpanjang napas di ajang Olimpiade 2020. Setelah keok di laga pertama dari Australia, di laga kedua grup C Argentina mampu menang 1-0 atas Mesir, Minggu (25/7/2021) sore WIB.

Kemenangan tak didapatkan Argentina dengan mudah. Mereka tak bisa mencetak gol di babak pertama. Bahkan, penguasaan bola yang dominan tak membuat Argentina bisa mudah menggetarkan jala Mesir. Argentina baru bisa mencetak gol di menit 52 melalui bek Facundo Medina.

Kemenangan ini membuat Argentina masih bisa lolos ke babak perempatfinal. Syaratnya di laga pamungkas bisa mengalahkan Spanyol. Argentina akan melawan Spanyol pada Rabu (28/7/2021) pukul 18.00 WIB.

Sebenarnya tanpa menang pun Argentina bisa lolos ke babak perempatfinal. Syaratnya, di laga nanti Spanyol kalah dari Australia. Sehingga di laga pamungkas Argentina hanya cukup bermain imbang melawan Spanyol dan Mesir tak bisa menang atas Australia. Skenario itu juga bisa membuat Argentina lolos ke perempatfinal.

Publik Argentina tentu sangat mengharapkan timnas mereka kembali mendapatkan medali emas olimpiade. Pasalnya, Argentina juga berstatus sebagai juara dalam kualifikasi Olimpiade 2020 zona Amerika Selatan.

Apalagi skuat muda Argentina saat ini juga banyak diisi pemain yang main di Eropa. Misalnya, striker Adolfo Gaich yang musim lalu main di Benevento Italia. Gelandang nomor 10 Alexis McAllister bermain untuk Brighton & Hove Albion di Liga Inggris. Kapten sekaligus bek Nehuen Perez main di Granada Liga Spanyol.

Kiper Jeremias Ledesma yang merupakan satu-satunya pemain senior di skuat adalah kiper Cadiz. Striker Ezequiel Ponce main di Spartak Moscow. Facunda Medina bermain di Lens, Prancis. Dengan pemain seperti itu, tentu harapan untuk sukses cukup tinggi.

Sekadar diketahui, Argentina telah dua kali menjadi juara olimpiade. Yang pertama terjadi pada Olimpiade 2004. Saat itu, bintang Argentina adalah Carlos Tevez. Dia menjadi pencetak gol terbanyak dengan 8 gol dan membuat gol tunggal di final saat Argentina mengalahkan Paraguay.

Argentina mendapatkan emas kedua empat tahun berselang. Saat itu, Argentina bertabur bintang. Mereka memiliki Lionel Messi, Sergio Aguero, Ezequiel Lavezzi, Pablo Zabaleta, Fernando Gago, Ever Banega, Juan Roman Riquelme, Angel Di Maria, Javier Mascherano.

Di final Olimpiade 2008 Argentina mampu mengalahkan Nigeri 1-0. Gol tunggal kala itu dibuat Angel Di Maria. Apakah kali ini Argentina akan mendapatkan emas ketiga? Semoga saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun