Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ngakak dan Getir, Rektor UI Jadi Bulan-bulanan di Twitter

21 Juli 2021   16:33 Diperbarui: 21 Juli 2021   16:42 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rektor UI Ari Kuncoro. Sumber foto: BRI dipublikasikan Kompas.com

Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro rangkap jabatan sebagai komisaris di Bank Rakyat Indonesia. Alih-alih rangkap jabatan itu dibereskan, pemerintah malah meng-ACC rangkap jabatan tersebut.

Presiden Jokowi merestui rangkap jabatan itu. Sampai kemudian muncul statuta UI baru yang memperbolehkan rangkap jabatan. Saya sebagai awam menilai memang janggal Rektor UI rangkap jabatan di BUMN, potensi konflik kepentingannya akan sangat kental.

Nah realitas Rektor UI ini disambut dunia maya. Rektor UI jadi trending di twitter. Yang juga menarik, warganet menjadikan Rektor UI sebagai bulan-bulanan.

Reaksi netizen memunculkan satire soal kuatnya Rektor UI. Rentetan cuitan di twitter juga bisa membuat tersenyum, ngakak, tapi juga dibarengi getir tentang realitas di Indonesia.

Sangat banyak sekali komentar lucu, brilian, tapi juga menyisakan getir bagi yang melihat realitas Indonesia saat ini. Akun @ridwanhr membuat cuitan,
"Rektor UI kalau nerobos lampu merah, aturannya langsung diubah, lampu ijo jadi berhenti, merah jadi jalan".

Akun @ainunnajib membuat cuitan yang nyentil juga. "Rektor UI ketemu nun mati. Salah baca tajwidnya, nun mati hidup lagi!"

Akun @budsan73 juga memberi cuitan. "Rektor UI naik pesawat salah jurusan. Pilotnya ganti halauan, penumpang lain dilempar ke laut".

Masih sangat banyak cuitan lucu tapi getir soal Rektor UI yang dinilai sebagai orang kuat. Ibaratnya, warganet menghabisi Rektor UI. Selain itu juga memberi cedera pada pemerintahan Jokowi.

Kalau menurut saya, batalkan saja rangkap jabatan itu. Itu adalah langkah yang bisa dilakukan pemerintah. Di tengah PPKM Darurat yang sebagian warga merasa kesulitan, drama tentang Rektor UI ini sangat pilu.

Negara ini bukan hanya dihadapkan pada kasus besar seperti Covid-19 yang nyata menyerang. Tapi kita jiga dihadapkan pada hal aneh yang memicu ketidakadilan dan kecemburuan, seperti cerita Rektor UI ini.

Sudahi saja Pak Jokowi. Suara netizen saya pikir representasi suara masyarakat secara umum. Sudahi saja Pak Jokowi, dalam artian hentikan rangkap jabatan itu.

Atau misalnya Rektor UI Ari Kuncoro legawa untuk tak rangkap jabatan. Mundur dari salah satunya. Jika itu dilakukan akan jadi potret baik. Tak ada salahnya mundur dari salah satu jabatan.

Maka, sudahlah, sudahi saja slilit yang seperti ini. Ngga enak dengarnya di tengah kesusahan yang merajalela, kesusahan karena Corona. Sudahi saja slilit seperti ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun