Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Di Maria, Dua Kali Jadi Pahlawan yang "Terlupakan"

11 Juli 2021   13:08 Diperbarui: 11 Juli 2021   13:11 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Angel Di Maria. Foto nelson almeida dipublikasikan kompas.com

Seantero dunia, mungkin membicarakan Lionel Messi dan Argentina saat ini. Sebab, untuk kali pertama Messi mampu merasakan gelar bersama Timnas Argentina. Argentina mampu juara Copa America 2021 setelah mengalahkan Brasil 1-0 di final, Minggu (11/7/2021).

Ya wajar saja karena sudah lama Argentina tak bisa juara ajang senior. Terakhir kali terjadi tahun 1993, juara Copa America dengan bintangnya waktu itu, Gabriel Batistuta.

Juga wajar karena banyak pencinta Messi berharap sang bintang dapat gelar bersama Argentina. Sudah empat kali Messi merasakan final bersama Argentina, tapi selalu gagal.

Namun, selain Messi dan Argentina, Angel Di Maria adalah sosok yang harus dikenal. Sebelum hari ini, tarik dulu ingatanmu pada 13 tahun yang lalu. Kala itu, Maria membuat satu gol cungkilan melawan Nigeria di final sepak bola putra Olimpiade 2008.

Gol tunggal yang indah dari Di Maria membuat Argentina merasakan emas. Membuat Messi, Aguero, Riquelme, merasakan medali emas. Pencapaian penting yang jarang dikenang.

Emas sepak bola Olimpiade memang kurang greget. Jarang ada yang membahasnya berbusa-busa. Tapi, tetap saja bukti bahwa Argentina pernah jadi raja olimpiade.

Setelah lama berlalu, nama Di Maria lebih sering muncul bersama klubnya baik di Real Madrid atau di Paris Saint Germain. Sempat jadi berita miring kala di Manchester United.

Sampai kemudian pada tahun lalu itu, Di Maria diabaikan oleh pelatih Timnas Argentina Lionel Scaloni. Di Maria tak dipanggil ke Timnas Argentina. Tentu saja dia berang. Kala itu usianya 32 tahun. Maria masih merasa bisa bersaing di usia seperti itu.

Maria pernah berujar jika dia diperlakukan tak adil. Jika memang pemain berumur sepertinya tak dipanggil, mengapa Messi, Otamendi, dan Aguero tetap dipanggil ke Timnas Argentina?

Jika alasannya adalah peremajaan, sudah sepantasnya Messi, Aguero, dan Otamendi juga dicoret dari Timnas Argentina. Tapi Scaloni tak bergeming. Maria tetap dicoret dari Timnas Argentina. Maria pun mengaku akan berjuang agar kembali masuk ke Timnas Argentina. Dia kembali bekerja keras.

Hasilnya, nama Maria masuk di skuat Argentina untuk Copa America 2021. Hanya saja, Maria memang tak lagi muda. Dia lebih sering jadi pemain cadangan.

Di Copa America 2021, Maria lebih sering jadi cadangan. Tapi jika diberi kesempatan main, Maria akan menunjukkan sisa sisa sengatannya. Tengoklah saat Argentina mengalahkan Paraguay 1-0. Gol tunggal Papu Gomez tercipta karena ulah Maria.

Saat melawan Ekuador, Maria juga bisa merepotkan. Puncaknya di final melawan Brasil. Maria menunjukkan sisa sengatannya. Sentuhan kaki kirinya yang melambung itu menggetarkan jala Brasil.

Argentina juara Copa America 2021 karena gol tunggal Maria. Sang pencetak gol merasa kembali teringat kala menjadi pahlawan pada 2008. Gol tunggal membawa Argentina juara.

Usai laga, seperti diungkapkan mundoalbiceleste, Maria mengaku soal pernyataan Messi. Messi bilang berterima kasih pada Maria karena gol tunggal telah membawa Argentina juara. Maria pun berterima kasih juga.

Gegap gempita tetap terjadi. Argentina juara dengan Messi yang jadi aktor utamanya. Maria, seperti biasa, jadi pahlawan yang tidak dibicarakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun