sempurna di babak grup A Euro 2020. Sebab, dalam sejarah Euro sejak 1996, mereka yang sempurna di babak grup, banyak yang gagal juara.
Italia harus waspada. Atau setidaknya mereka tak berpuas diri mendapatkan hasilEuro 1996 adalah untuk pertama kalinya diikuti oleh 16 tim. Dengan begitu, lebih banyak grup dan pertandingan yang tersaji. Di Euro 1996, tak ada tim yang meraih hasil sempurna alias menang tiga kali di babak grup.
Jerman yang akhirnya menjadi juara Euro 1996, tidak mendapatkan hasil sempurna di babak grup. Di babak grup C, sekalipun tak pernah kebobolan, Jerman pernah meraih satu hasil seri melawan Italia. Dalam tiga laga di babak grup, Jerman menang dua kali dan seri sekali.
Di Euro 2000, ada beberapa tim yang mendapatkan hasil sempurna di babak grup. Italia adalah salah satunya. Di babak grup B, Italia mengalahkan Belgia, Swedia, dan Turki.
Portugal yang main di grup A juga mendapatkan hasil sempurna. Portugal mengalahkan Rumania, Inggris, dan Jerman. Belanda yang ada di grup D juga mendapatkan hasil sempurna. Belanda mengalahkan Prancis, Republik Ceko, dan Denmark.
Tapi siapa yang jadi juara di Euro 2000? Yang jadi juara adalah Prancis yang di babak grup mendapatkan dua kali kemenangan dan sekali kekalahan.
Di Euro 2004, hanya Republik Ceko yang sempurna di babak grup. Namun, mereka tersingkir setelah kalah dari Yunani di semifinal. Seperti diketahui, Yunani yang akhirnya jadi juara Euro 2004.
Di Euro 2008, Spanyol termasuk yang sempurna. Dari rentang waktu 1996 sampai 2016, Spanyol adalah satu-satunya tim sempurna di babak grup yang bisa menjadi juara Euro. Di 2008, Kroasia dan Belanda juga menjadi tim yang sempurna di babak grup. Namun, keduanya terjungkal di babak perempatfinal.
Di Euro 2012, Jerman menjadi satu-satunya tim yang sempurna di babak grup. Namun, Jerman tersingkir dari Italia di babak semifinal. Spanyol yang tak sempurna di babak grup akhirnya menjadi juara.
Pada Euro 2016, tak ada tim yang sempurna di babak grup. Uniknya, sang juara Euro 2016 adalah Portugal, tim yang tak pernah menang dan kalah di babak grup.
Dari fakta di atas menjelaskan bahwa banyak tim yang sempurna di babak grup, ternyata tak menjadi juara. Dalam rentang waktu 1996-2916, hanya Spanyol satu-satunya tim yang sempurna di babak grup dan juara.
Hal itu menandakan bahwa performa bagus di babak grup bukan hal yang terlalu penting. Sebab, dengan sistem gugur, maka prestasi di babak grup tak akan berarti.
Dari fakta di atas, Italia juga harus bisa terus bermain stabil dan tak menganggap enteng lawan. Semoga saja, Italia menjadi seperti Spanyol pada 2008.