Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Vinicius Jr, Belajarlah dari Benzema

10 Mei 2021   04:56 Diperbarui: 10 Mei 2021   04:58 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vinicius Jr. Foto: CRISTINA QUICLER dipublikasikan kompas.com

Bermain sepak bola adalah soal kerja sama dan teknik individu. Sebelum aku cerita Vinicius pemain Real Madrid itu, aku mau cerita di masa lalu.

Dulu di tahun 90-an, aku pernah ikut sepak bola kelas kecamatan. Tentu hanya jadi penghias saja karena memang tak terlalu mahir. Tapi dari situ banyak pelajaran yang saya dapatkan. Salah satunya soal individualisme.

Jadi di masa itu, ada seorang pemain sepak bola tapi sudah bapak-bapak. Dia sering main sepak bola di komunitas kami. Orangnya familiar, gaul, dan enaklah. Tapi kalau sudah main sepak bola, individunya tak ketulungan.

Si bapak ini, kalau sudah dapat bola, digocek sendiri. Bola dipermainkan sendiri. Ketika teman satu timnya minta bola, tidak diberi. Individualis lah pokoknya.

Sampai kemudian, ada bisik-bisik di antara pemain. "Bola jangan dikasih bapak itu. Dia kalau dapat bola ngga bagi-bagi," kira-kira begitu bisik-bisiknya. Akhirnya si bapak ini jarang mendapatkan bola.

Ya wajar saja yang lain males dengan cara main si bapak itu. Sebab, sepak bola adalah permainan tim. Memang kadang perlu menggunakan kemampuan individu, tapi harus tahu tempat dan waktu.

Nah, aku ingin masuk ke Vinicius Junior. Pemain ini sempat diorbitkan oleh Santiago Solari. Seingatku saat Solari melatih Madrid, Vinicius sering dimainkan. Tapi ketika melihat mainnya, saya langsung ingat tentang hasrat individualisme.

Vinicius tipikal pemain yang suka menggoreng bola. Dengan kecepatan dan liuk-liuknya dia bermain bola. Tapi ya itu, dia terkesan tak bisa berbagi dengan pemain lain.

Saat itu, saya langsung berpikir bahwa jika tak mengubah caranya, Vinicius Junior tak akan jadi pemain besar. Hanya digadang karena gocekan bolanya yang individualis.

Lalu, saya baru saja kembali melihat Real Madrid secara seksama saat lawan Sevilla, Senin (10/5/2021) dinihari WIB. Lalu saya lihat Vinicius. Setelah kisaran dua musim, saya tak melihat Vinicius memiliki perbedaan mencolok.

Saat melawan Sevilla dia beberapa kali berusaha menusuk. Beberapa kali memperlihatkan aksi individunya. Ya memang agak sedikit terlihat bisa membagi bola.

Namun, satu lagi yang lemah dari pemain 20 tahun ini adalah akurasinya. Dua tembakan ke gawang Sevilla nggak banget deh. Satu tembakan lemah, satu lagi tak tepat sasaran.

Dia melakukannya setelah berusaha dengan aksi individunya. Di menit 65, Vinicius pun punya kesempatan mencetak gol. Tak refleksnya buruk. Bola malah, melenceng ke samping gawang Sevilla. 

Jadi selain soal kesan bermain individu, akurasi Vinicius juga tak istimewa. Dia sepertinya harus belajar dari Karim Benzema. Di laga melawan Sevilla di babak pertama, Benzema memiliki kesempatan mencetak gol di menit 30-an. Dengan situasi diadang dua pemain, Benzema masih bisa melepaskan tembakan pelan tapi menyulitkan kiper Sevilla, Bounou.

Sepertinya Vinicius memang harus belajar banyak. Bahkan, saya melihat Vinicius kesulitan mengambil posisi dalam beberapa kesempatan. Maka, jika dia tak banyak berubah, nasibnya bisa seperti Robinho. Masih ingat Robinho? Pemain yang pernah dijuluki Pele Baru.

Robinho ya menurutku sering nggocek bola dan tak progresif. Bola ya tidak banyak bergerak, hanya digocek di situ-situ saja. Kariernya tak lama di Madrid. Saat ke Manchester City juga tak terlalu istimewa. Agak mendingan kala di AC Milan. Setelahnya, orang lupa.

Nah Vinicius harus berubah. Tak perlu jauh-jauh, belajar dari Benzema saja. Belajar soal akurasi menendang, selain belajar memandang sepak bola sebagai area bekerja sama. Jika tak berubah, bisa saja dia tak pernah diberi bola oleh temannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun