Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Nurhadi Capres Fiktif, Dulu Disukai tapi Kini "Digebuki"

8 Mei 2021   14:57 Diperbarui: 8 Mei 2021   15:05 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nurhadi. Foto kompas.com/garry lotulung

Ada hal yang biasa tapi tak biasa juga. Ini soal Nurhadi, capres fiktif yang terkenal pada pilpres lalu. Juga soal media sosial yang bisa membuat kita berada dalam dua sudut berbeda.

Begini, pada pilpres lalu, nama Nurhadi mencuat. Saat itu capres di Indonesia adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Lalu, muncullah Nurhadi di dunia maya.

Nurhadi jadi capres fiktif di dunia maya. Munculnya Nurhadi tentu tidak untuk melawan capres riil. Munculnya Nurhadi saya pikir adalah penetral ketegangan persaingan capres kala itu.

Sengitnya kompetisi Jokowi dan Prabowo bisa membuat Indonesia panas. Bahkan karena kompetisi itu, teman pun bisa jadi lawan. Kenapa? Karena saking mati-matiannya mendukung capres.

Nah, munculnya Nurhadi bisa membuat rileks. Munculnya Nurhadi pun direspons baik oleh banyak pihak. Sebagai hiburan tentunya. Kepopuleran Nurhadi pun melambung.

Saya ingat, Nurhadi sampai diundang dalam sebuah acara di televisi. Nurhadi pun mengaku dia makin terkenal. Nurhadi disukai kala itu.

Tapi setelah lama tak ada kabar, Nurhadi kembali jadi pembicaraan. Tapi kini, pria asal Kudus itu jadi bahan sorotan. Pernyataannya yang tak senonoh muncul di kala musibah kapal selam beberapa waktu lalu.

Kontan saja, banyak yang mengecam Nurhadi. Jika dulu dia disukai, kini dengan tulisan tak lebih dari 100 kata tentang hal seronok di masa duka, Nurhadi langsung "digebuki".

Aku tak mau membahas terlalu dalam soal kontroversi Nurhadi tentang musibah kapal selam. Tapi aku hanya berpikir sejenak tentang fenomena Nurhadi dulu dan kini.

Dulu Nurhadi banyak disukai. Aku pun yakin, Nurhadi tak kenal satu per satu pada orang yang menyukainya. Bahkan, aku yakin Nurhadi lebih tidak tahu daripada tahu, mereka mereka yang memuji di dunia maya.

Nama Nurhadi melambung, aku yakin dia tak kenal dengan banyak orang yang menyukainya. Kini, ketika dikecam, saya juga yakin Nurhadi tak kenal siapa saja yang mengecamnya. Yang Nurhadi tahu bahwa dia dikecam karena sebuah kesalahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun