Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Belajar Konsisten di Masjid Favorit

30 April 2021   13:26 Diperbarui: 30 April 2021   13:48 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Agung Kendal. foto tribunnews.com

Konsisten itu kadang perlu. Bahkan, sangat perlu. Konsisten untuk menjelaskan pada posisi mana diri kita di dunia ini. Walau kadang tentu saja konsisten wajib tak dilakukan. Misalnya, konsisten berbuat buruk. Itu tak perlu dilakukan.

Aku belajar konsisten salah satunya di masjid favorit masa kecil. Masjid itu adalah Masjid Agung Kendal yang ada di tepi jalur pantura yang sibuk. Masjid yang pernah aku sambangi sampai belasan tahun. Di masjid itu banyak kenangan yang terekam.

Ada kalanya ingat bagaimana, sebagai anak-anak malah memanfaatkan masjid untuk area lari-lari. Maklum saja Masjid Agung Kendal cukup luas. Bahkan, saat lantai dua sedang dibangun, aku pun sering memanfaatkannya untuk bermain lari-lari. Tentu saja, aksi masih kecil itu langsung kena semprot takmir masjid. Itu salah satu aksi saat masih kecil.

Selain itu, di masjid itu pula belajar konsisten. Konsisten untuk hal yang tak terlalu penting sebenarnya. Tapi cukup bisa belajar konsisten. Bersama almarhum bapak, sekitar 30 tahun yang lalu, aku selalu berada di serambi masjid kala salat Jumat.

Serambi yang dipilih adalah serambi yang dihadapkan dengan tembok ruang utama masjid. Jadi, bapak selalu membawa aku untuk ada di tempat itu ketika salat Jumat. Aku memang tidak dibawa masuk ke area utama masjid karena aku masih kecil.

Karena konsisten di tempat itu, maka kami harus konsisten berangkat lebih dahulu. Sebab, jika telat berangkat salat Jumat, tempat saya dan bapak itu akan ditempati orang lain. Ya akhirnya, belajar konsisten untuk berangkat lebih dahulu, belajar disiplin waktu.

Saat agak dewasa, aku tak lagi berangkat salah Jumat dengan bapak. Aku berangkat salat dengan para pemuda kampung. Salat Jumat ya di Masjid Agung Kendal. Bersama beberapa pemuda kampung, kami juga konsisten terkait tempat salat Jumat.

Jadi, seperti sudah menjadi aturan tak tertulis bahwa di salah satu area serambi sisi selatan agak belakang, menjadi tempat remaja kampung kami salat Jumat. Entah mengapa, lingkunganku kerap muncul konsistensi seperti itu.

Pakde ku juga konsisten jika salat di Masjid Agung Kendal memilih ruang utama sebelah selatan di tengah. Beberapa yang lain juga seperti itu. Aku tak terlalu paham kenapa seperti itu. Aku hanya bagian dari orang yang ikut-ikutan saja.

Belakangan, saat mendengar ceramah Habib Syech Solo, saya tahu beliau ternyata juga memiliki kebiasaan serupa. Beliau jika salat di masjid konsisten atau istiqomah di area tertentu.

Itulah salah satu pelajaran sederhana tentang konsistensi. Memang tak terlalu penting konsisten tempat salat. Tapi itu bisa menjalar pada konsistensi lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun