Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Ramadan Waktu Tepat Asah Skill Manajemen Waktu

15 April 2021   14:02 Diperbarui: 15 April 2021   14:09 1372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: kompas.com/arum sutrisni putri

Dari beberapa tulisan yang saya baca, skill itu ada dua yakni hard skill dan soft skill. Hard skill sederhananya adalah kemampuan yang bisa dilihat dan relatif lebih mudah dipelajari. Contoh hard skill adalah menguasai bahasa asing, mengoperasikan komputer, menyetir mobil,

Sementara soft skill adalah kemampuan yang cenderung tak bisa dilihat secara langsung. Soft skill juga relatif lebih sulit dipelajari. Contoh soft skill adalah kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, kemampuan bekerja sama.

Nah, saya di masa Ramadan ini mencoba untuk mengasah kemampuan soft skill yakni manajemen waktu. Kelihatannya manajemen waktu adalah hal yang sepele. Apa sih susahnya mengatur waktu untuk ini dan itu.

Kenapa harus diatur padahal mengatur waktu itu perkara mudah. Ya tepat sekali. Mengatur waktu terlihat sangat mudah, apalagi bagi mereka yang masih bugar segar. Mereka yang berusia di bawah 35 tahun, saya pikir memiliki kekuatan yang cukup untuk "mengalahkan" waktu.

Saya beri ilustrasi bahwa anak muda lebih memiliki kemampuan untuk  mengatur atau fleksibel terhadap waktu. Misalnya, ada tugas kerja, sekolah, atau kantor. Tugas itu harus dikumpulkan esok harinya.

Bagi yang masih berusia muda dan masih kuat, maka bisa mengatur dengan mengerjakan tugas di malam hari. Bahkan bisa saja dibelain lembur. Itu adalah kemampuan yang saya pikir dimiliki oleh orang yang masih bugar.

Tapi, seiring berjalannya waktu, manusia akan mulai terlihat kewalahan. Salah satu contoh kewalahan adalah ya melek malam. Sebagian mereka yang sudah berumur, melek malam sampai pukul 24.00 adalah siksaan yang tiada tara.

Pagi sampai sore beraktivitas dan harus melek malam sampai pukul 24.00 karena ada yang harus dikerjakan. Ya mungkin ada saja yang masih kuat. Tapi saya pikir seiring berjalannya waktu, kemampuan orang untuk bertahan di malam hari akan berkurang.

Sekadar contoh, saya sendiri dahulu sangat kuat untuk melek malam. Bisa bertahan nonton bola sampai pagi. Tapi kini, hal itu sangat sulit dilakukan. Bisa mempertahankan mata ketika pukul 01.00 itu sudah luar biasa.

Nah, saya pikir Ramadan kali ini adalah waktu paling tepat untuk belajar mampu mengatur waktu. Kenapa? Karena kita harus mendisiplinkan diri untuk bangun sahur dan segera berbuka. Itu adalah pelajaran tentang manajemen waktu yang tepat,

Ketika terlatih untuk cepat berbuka dan bangun malam untuk sahur, kenapa tidak dibablaskan saja untuk melatih diri pada hal yang lain, terkait manajemen waktu? Nah misalnya adalah mengatur waktu termasuk melatih diri untuk melakukan yang harusnya dilakukan dan tidak melakukan yang harusnya tidak dilakukan. Juga melatih diri untuk melakukan hal yang tepat di waktu yang tepat.

Sebab, jika tak mampu mengatur waktu dengan tepat, maka bisa tumbang. Kini, ketika ada waktu senggang, saya coba semampu diri untuk melakukan beberapa kegiatan produktif. Namun, ketika saatnya harus istirahat, maka tak perlu memaksakan untuk tidak istirahat.

Kegiatan atau pekerjaan yang sedang banyak misalnya, harus dipilah dan dipilih. Kemudian, dimasukkan dalam timing yang tepat. Pekerjaan ini dilakukan pagi hari di pukul 7 misalnya. Kegiatan ini dilakukan di sore hari. Kerjaan ini dilakukan setelah Tarawih, dan sebagainya.

Saya pikir manajemen waktu menjadi kemampuan yang penting untuk dimiliki, apalagi ketika fisik sudah tidak sebugar sebelumnya. Jika sembrono masih merasa bisa melakukan banyak hal dalam rentang waktu tertentu, sementara tubuh sudah tidak nyambung, maka siaplah tumbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun