Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Kristen Gray Diusir dari Indonesia, WNA yang Tak Bisa Nikmati Kemewahan

19 Januari 2021   21:15 Diperbarui: 19 Januari 2021   21:56 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantor Seksi Intelejen dan Penindakan Keimigrasian di Kantor Imigrasi Denpasar, Jalan Panjaitan, Denpasar. (Kompas.com/ Imam Rosidin)

Warga negara asing (WNA) yang sedang bikin heboh, Kristen Gray akhirnya dideportasi oleh pihak Imigrasi Bali, Selasa (19/1/2021). Itu yang saya baca dari informasi yang beredar di beberapa media online hari ini.

Gray jadi perbincangan karena cuitan dia di dunia maya yang mengajak WNA untuk masuk ke Bali. Tentu saja hal itu jadi heboh karena saat ini adalah masa pandemi. Selain itu, dia bilang bahwa menyenangkan hidup di Bali karena tak pernah dipermasalahkan soal pajak dan keimigrasian.

Pernyataan Gray itu bukan bentuk keberanian. Jika ada yang bilang bahwa dia berani membeberkan sisi baik Bali yang di sisi lain menampar pemerintah, bagi saya itu bukan keberanian. Sekali lagi itu bukan keberanian. Itu lebih karena tak pakai perhitungan.

Saya tak tahu kenapa kemudian media sosial justru jadi ajang blunder banyak orang. Ingin pamer atau eksis atau apa, malah jadi petaka. Atau kalau tak jadi petaka, jadi sorotan tajam. Ya salah satunya dilakukan oleh Gray ini.

Bagi saya, tak ada istimewanya si Gray ini. Coba bayangkan, seberkuasa apakah dia sampai berani berkicau yang menyenggol Indonesia. Apakah dia penguasa partai politik di sini? Apakah dia penguasa hukum di sini? Apakah dia punya banyak massa di sini? Apakah dia pejabat di sini?

Bukan siapa-siapa, tapi bisa senekat itu memosting di dunia maya yang malah bisa memojokkan diri sendiri. Cuitan itu membuat Gray akan melawan para netizen Indonesia yang terkenal garang tanpa ampun. Tak hanya itu, dia juga melawan pemerintahan Indonesia. Ibaratnya Gray ini adalah ular yang mendatangi pentungan.  

Si Gray itu adalah orang yang hidup tanpa perhitungan. Coba belajar dari banyak orang yang rapi kala "bermain". Bermain dengan rapi, tanpa gembar-gembor, lalu mendapatkan keuntungan finansial dan keuntungan lainnya. Menikmati mewahnya dunia tanpa harus pamer sana pamer sini. Kalau masih pamer berarti tidak bisa sepenuhnya menikmati kemewahan

Kenapa tidak menikmati kemewahan? Lha kemewahannya harus diumbar ke orang lain. Kan menghabiskan waktu mewah berapa detik untuk nulis status atau upload gambar dan video.

Kemewahan itu harus dinikmati dengan maksimal. Kalau perlu ketika ada yang mengganggu dicuekin saja. Nah ini, malah menyibukkan diri dengan mengupload gambar di tengah menikmati kemewahan. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun