Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

KAMI Perlu Klarifikasi Said Didu soal "Paha"

6 September 2020   06:08 Diperbarui: 6 September 2020   06:27 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Said Didu. foto (KOMPAS/LUCKY PRANSISKA)

Petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) perlu mengklarifikasi salah satu aktivisnya, yakni Said Didu. Hal itu terkait dugaan tweet Said Didu terkait pembahasan "paha" yang dituding melecehkan perempuan. Tulisan tentang polemik yang menyeret Said Didu bisa dibaca di sini.

Sebagai organisasi yang menggemborkan moral, maka KAMI perlu meminta klarifikasi pada Said Didu. Klarifikasi itu menjadi penting untuk mengetahui duduk persoalan sebenarnya. Misalnya, apa motivasi adanya tweet yang terkait dengan paha tersebut.

Selain itu bisa diketahui apakah benar itu adalah akun Said Didu di dunia maya. Lalu, apa itu adalah tweet yang memang dibuat Said Didu. Atau misalnya, apakah karena akun Said Didu, seperti punya Din Syamsuddin, juga diretas?

Pertanyaan dasar seperti itu bisa menjelaskan duduk perkara sebenarnya. Jika dari klarifikasi itu ternyata memang Said Didu mengakui bahwa dia yang melakukan tweet, saya pikir KAMI perlu melakukan tindakan tegas. Sebagai organisasi baru yang mengusung moralitas, tindakan yang bernada melecehkan perempuan wajib dilawan.

Sementara, jika memang Said Didu tak pernah melakukan tweet tersebut dan diretas misalnya, maka KAMI juga perlu bertindak tegas. Misalnya, dengan melakukan pelaporan ke polisi agar tahu siapa yang meretas akun Said Didu.

Sebagai organisasi baru dengan banyak vokalis, langkah konkret KAMI perlu dilakukan. Jangan sampai dugaan bahwa organisasi ini hanya untuk kepentingan politik semata jadi terkonfirmasi. Sebagai organisasi yang diharapkan sebagai pengontrol pemerintah, maka KAMI juga perlu mengontrol anggotanya jika melakukan kesalahan.

Seperti diketahui, KAMI dideklarasikan beberapa waktu lalu. Di dalamnya banyak para vokalis yang sering memberi kritikan tajam pada pemerintah. KAMI mendefinisikan diri sebagai gerakan moral, yang tentu ingin Indonesia yang lebih baik.

Beberapa tokoh terkemuka yang ada di KAMI adalah mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, pakar hukum tata negara Refly Harun, pengamat Rocky Gerung, mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, dan masih banyak yang lainnya.

Sementara, polemik yang menyeret Said Didu adalah tweet di twitter. Cerita berawal dari akun Panca66 yang mengatakan paha calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan mulus. Tak disebutkan siapa yang dimaksud. Lalu, akun Said Didu memberi penjelasan bahwa tanpa foto maka argumen itu hoax.
Artinya Said Didu ingin mengatakan bahwa harus ada foto untuk menjelaskan paha yang mulus. Sekali lagi memang tak dibahas siapa sosok yang disorot. Kemudian, kader Partai Solidaritas Indonesia Tsamara langsung menyerang Said Didu.

Tsamara mengatakan bahwa obrolan Said Didu dan Panca66 terkait dengan Rahayu Saraswati, calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan yang juga keponakan Prabowo Subianto. Rahayu sendiri sudah memberikan komentarnya di twitter dan mengecam tweet yang membahas paha tersebut.

Di sisi lain, pihak yang berhubungan dengan akun Panca66 juga harus meminta klarifikasi terkait cuitan tersebut. Apa motif Panca66 melakukan cuitan itu. Jangan sampai Panca66 juga tak mendapatkan porsi klarifikasi yang jelas. Hal ini perlu dilakukan agar polemik ini ada kejelasan. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun