Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ini Agustus, Depan Rumah Anda Sudah Dipasang Merah Putih?

2 Agustus 2020   05:55 Diperbarui: 2 Agustus 2020   05:46 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera Merah Putih berkibar di Lapangan Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Jumat (17/8/2018). Lapangan Distrik Anggi berada di ketinggian sekitar 1.750 meter di atas permukaan laut (mdpl).(KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO)

Pemerintah meminta kita semua memasang bendera merah putih selama sebulan  penuh. Langkah ini dilakukan untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia ke 75.

Nah, pertanyaannya apakah di depan rumah Anda sudah terpasang bendera merah putih? Apakah di instansi negara di sekitar Anda sudah memasang bendera merah putih?

Jika belum, maka disegerakanlah memasang bendera merah putih. Menurut saya, memasang bendera merah putih di bulan kemerdekaan ada banyak pesan yang didapatkan. Pesan yang bisa membuat kita merenung dan menghormati pengorbanan orang lain. Pesan yang membuat kita tak henti bersyukur pada Yang Maha Kuasa.

Memasang bendera merah putih adalah upaya menghormati mereka yang sudah lelah, letih, bertaruh nyawa di masa merebut kemerdekaan. Masa merebut kemerdekaan, sekalipun saya tak mengalami, adalah masa yang berat.

Kenapa? Karena di masa itu adalah masa penjajahan. Yang namanya dijajah tentu tak enak. Dijajah adalah dieksploitasi semuanya untuk kepentingan penjajah. Karena dijajah ada pula kerja paksa. Karena dijajah ada kemiskinan dan kebodohan yang tak terkira.

Pramoedya Ananta Toer bilang, orang yang meninggal di Pantura ketika pembangunan Jalan Raya Pos mencapai 12.000. Jalan yang diprakarsai Daendels itu dibangun di masa penjajahan. Jalan fenomenal yang memakan banyak korban.

Sudah tak terkira berapa orang yang meninggal saat pertempuran dengan penjajah. Semua kegetiran dirasakan para pendahulu kita agar bangsa ini merdeka. Kini, kita berada pada kehidupan yang lebih baik. Berapa mobilmu, berapa motormu, sebesar apa rumahmu, sesering apa canda tawa di depan layar telepon genggam?

Semua itu tak terjadi di masa susah dahulu. Kini, kebaikan sudah melanda kita. Sekalipun tentunya beberapa ruang tetap perlu diperbaiki. Misalnya soal kemiskinan, pengangguran, dan lainnya.

Memasang bendera juga memberi pesan agar kita selalu bersyukur pada Yang Maha Kuasa. Bersyukur bahwa kita telah diberi kemerdekaan oleh-Nya. Kemerdekaan telah membuat kita tenang ketika beribadah.

Kemerdekaan telah membuat kita bisa menjalankan amalan agama baik yang vertikal atau horisontal dengan tenang. Bayangkan saja jika sebuah negara masih diterpa peperangan. Apakah kita tenang dalam beribadah?  

Nah, pesan pesan penting melalui aksi memasang bendera itu perlu diresapi. Sehingga, pesan itu kita refleksikan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, karena kita sudah merdeka, ya tak perlu menjadi penjajah pada sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun