Acara RT-an
Kumpulan RT atau warga juga perlu pakai masker. Tentunya jaga jarak. Nah di acara seperti ini, motif masker bisa dipakai. Misalnya pakai masker bermotif kumis tebal, seperti Wali Kota Solo. Acara-acara semi formal ini memang perlu santai.
Atau bermotif bunga-bunga. Bapak-bapak pakai masker bermotif bunga tak masalah kan. Atau kalau yang merasa kaya dan ingin diketahui kekayaannya, pakai masker bermotif uang. Intinya masker bermotif bisa digunakan di acara seperti RT-an.
Pasar
Di pasar, pakai masker bermotif juga tak masalah. Bahkan, ini adalah tempat yang bisa membuat Anda mengekspresikan diri atau menarik perhatian. Apalagi pedagangnya, kalau perlu pakai masker aneh.
Buat pedagang, misalnya pakai masker bergambar senyuman bibir, bergambar hati, bergambar kotak amal, dan macam-macam. Bagi pedagang menarik perhatian pembeli dengan masker saya pikir tak masalah.
Ke Rumah Calon Istri
Kalau ke rumah calon istri, bawa dua masker. Masker pertama dipakai saat ketemu calon istri. Maskernya ada tulisannya. Misalnya, "tanpamu hidupku seperti kopi tanpa pisang goreng". Atau tulisan yang lebih romantis, "aku tak bisa tidur tanpa melihatmu". Atau apalah terserah.
Masker kedua dipakai kalau ketemu calon mertuanya. Ada tulisannya juga. "Calon menantu idaman", misalnya begitu. "Kujaga anak bapak, seperti bapak menjaga ibu", atau seperti itu.
Tapi harus sigap kalau bawa dua masker. Jangan sampai masker untuk ketemu calon istri dipakai untuk ketemu calon mertua. Bisa langsung finish hubungannya.
Contoh-contoh di atas menjelaskan bahwa masker pun bisa dibuat banyak sesuai acaranya. Satu orang pun bisa punya masker banyak, seperti punya banyak pakaian. Ini jadi lahan baru untuk berbisnis. Silakan dibuat masker seramai mungkin. Saya yang jadi penikmat saja. (*)