Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Penyakit Lazio Kambuh Lagi

12 Juli 2020   14:38 Diperbarui: 12 Juli 2020   14:40 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Lazio, Simone Inzaghi. Foto: AFP/FILIPPO MONTEFORTE dipublikasikan Kompas.com

Penyakit Lazio kambuh. Klub asal ibu kota Italia itu sering kehilangan energi ketika kompetisi akan berakhir. Sejak full ditangani Simone Inzaghi pada musim 2016-2017, tren Lazio selalu menurun di akhir kompetisi Liga Italia Serie A. Musim ini pun, tren itu naga-naganya bakal terulang.

Di musim ini Lazio cukup menjanjikan karena menjadi pesaing Juventus dalam perebutan gelar juara Liga Italia. Bahkan, sejak pekan 6 sampai 26, Lazio tak pernah kalah. Setidaknya sampai Liga Italia jeda karena pandemi, Lazio sangat diperhitungkan.

Tapi semua keperkasaan sebelum jeda pandemi terlihat loyo. Setelah Liga Italia kembali digelar, Lazio morat-marit. Dalam enam laga setelah jeda pandemi, Lazio hanya menang dua kali dan kalah empat kali.

Parahnya, dari empat kekalahan itu, tiga di antaranya didapatkan dalam tiga laga terakhir. Setelah kalah dari AC Milan 0-3, Lazio kalah dari Lecce 1-2. Terbaru, Minggu (12/7/2020), Lazio kalah 1-2  dari Sassuolo. Padahal laga melawan Sassuolo dilakukan di kandang sendiri.

Kini Lazio memang masih di posisi dua klasemen sementara. Namun, jarak mereka makin melebar dengan Juventus yang ada di posisi pertama. Lazio yang memiliki 68 poin, tertinggal delapan poin dari Juventus.

Di sisi lain, jarak Lazio makin dekat dengan peringkat tiga dan empat. Lazio hanya unggul satu poin dari Atalanta yang ada di posisi tiga. Sementara dengan Inter Milan yang ada di posisi empat, Lazio hanya unggul tiga poin.

Bahkan, jika Inter Milan bisa mengalahkan Torino, Selasa (14/7/2020) dinihari, Inter bisa menyamai nilai Lazio. Liga Italia masih menyisakan enam laga. Jika tren yang Lazio alami selama ini kambuh sampai akhir musim, maka bisa saja Lazio terlempar dari empat besar.

Melempemnya Lazio di akhir musim memang menjadi kecenderungan sejak klub itu ditangani secara full oleh Simone Inzaghi pada 2016-2017. Di musim 2016-2017, Lazio lembek di akhir musim. Pada tiga laga terakhir, Lazio selalu kalah. Imbasnya, Lazio mengakhiri kompetisi di posisi lima klasemen akhir dan hanya berhak main di Liga Europa.

Di awal musim 2017-2018, Lazio tampil menawan. Mereka kokoh di posisi papan atas, bahkan sampai pekan 35. Dengan tiga laga sisa, sebenarnya mereka sangat berpeluang masuk empat besar klasemen akhir Liga Italia. Jika masuk empat besar, tentu saja Lazio berhak lolos ke Liga Champions.

Tapi di pekan 36 dan 37 Lazio hanya bermain seri 1-1 melawan Atalanta dan 2-2 melawan Crotone. Di partai akhir melawan Inter Milan, Lazio kalah 2-3. Padahal di laga pamungkas itu, Lazio bermain di kandang sendiri. Alhasil di musim 2017-2018 Lazio mengakhiri musim dengan berada di posisi lima. Tiket Liga Champions pun melayang.

Di musim 2018-2019, Lazio cukup menjanjikan di awal musim. Sampai pekan 19, Lazio masih ada di posisi empat klasemen sementara Liga Italia. Namun, setelahnya Lazio labil mirip habis putus dari pacar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun