Ada juga kenalan lain yang membuka les privat. Tahu sendiri kan, saat ini anak anak belajar di rumah. Les privat belum maksimal beroperasi karena anak memang disuruh di rumah.
Maka kenalan yang memiliki les privat yang cukup bagus itu harus banting setir. Dia menjadi pedagang online yang tentu saja harus memulai dari nol karena pangsa pasarnya sedikit berbeda dan perlakuan pada usahanya juga berbeda.
Ada juga pengusaha tenda hajatan yang makin jarang order. Sebab, pernikahan atau khitanan atau acata apapun saat ini dikurangi keramaiannya. Sehingga pengusaha penyewaan tenda tak dibutuhkan.
Tentu selain contoh-contoh di atas, masih ada mereka yang kelimpungan di masa pandemi. Pendapatan menurun karena daya beli masyarakat menurun. Saya sendiri tidak terlalu paham apakah kenalan saya mendapatkan bantuan dari pemerintah atau tidak. Jika tak mendapatkan bantuan, tentu akan makin menyulitkan.
atu lagi, bahwa kenalan saya karena masih muda, tentu memiliki anak yang masih kecil-kecil. Di tengah keluarga kecil ditekan dengan kondisi perekonomian seperti ini. Tentu makin berat.
Saya sendiri kalau melihat ada pegawai negeri yang sering mengeluh atau mengungkapkan realitas sedihnya, jadi gimana gitu. Sebab, masih ada yang jauh lebih pontang panting dengan kondisi ekonomi seperti ini. Mereka yang tak dapat gaji pasti setiap bulannya dan tak dapat gaji bulanan setelah pensiun. (*)