Bandung - Kembalinya kegiatan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) membuat 2 mahasiswa perantau asal Karawang  muncul ide bisnis; jasa cuci sepatu.
Mengawali salah satu tugas mata kuliah yang telah dijalani Chandra Juliansyah dan Aditya Fahrizal, usaha jasa cuci sepatu yang mereka tekuni kini tak lagi hanya sekedar tugas melainkan ladang profit.
"Karena sebagai momentum dalam belajar  berkewirausahaan serta bentuk implementasi hasil dari pembelajaran di kampus karena saya mengambil program studi Manajemen di Fakultas Ekonomi  dan Bisnis" , menurut Chandra saat ditemui di kost-annya, Senin, 24 Oktober 2022.
Kedua mahasiswa tersebut memulai bisnisnya berawal dari tugas mata kuliah kewirausahaan yang telah dilakoni beberapa bulan lalu.
" Saya memulai usaha jasa cuci sepatu yang berawal dari mata kuliah kewirausahaan saat awal semester 6", ucap Chandra.
Strategi untuk menguasai pangsa pasar yang dilakukan mereka cukup memudahkan bagi konsumen yang menggunakan jasa tersebut, yaitu mengakomodasi  pelayanan jasa antar/jemput serta gratis ongkir maksimal 5 KM dari tempat pencucian.
"untuk memudahkan konsumen yang malas pergi ke toko jasa cuci sepatu, kami memberikan alternatif yaitu melayanin antar dan jemput", pungkas Aditya.
Menurut Adytia, mahasiswa semester 7, bahwa pendapatan atau profit margin-nya  saat ini melambung tinggi  dari usaha jasa cuci sepatu yang dijalankan, serta modal awal yang dibutuhkan untuk membuka usaha tersebut bisa disesuaikan dengan budget.Â
"saat ini dengan modal minim sesuai dengan kemampuan kami berdua, usaha jasa cuci sepatu ini cukup membuahkan hasilnya yang signifikan", ucap Aditya.
