Mohon tunggu...
Muhammad Ilham Saputra
Muhammad Ilham Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Pencinta Sepak Bola

- M E N U L I S -

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Covid-19, Sebuah Pandemi Perusak Kebahagiaan Suporter

18 Desember 2020   21:40 Diperbarui: 18 Desember 2020   21:47 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) masih merajalela di seluruh dunia, tak tertinggal di negara Indonesia. Banyak sektor perekonomian yang harus berhenti karena adanya pandemi ini. Tidak hanya itu, pandemi ini menghentikan kebahagiaan seseorang harus terhenti, yakni menonton sepak bola di stadion.

Jika kita berkaca dengan liga-liga besar di dunia negeri seperti Liga Inggris, La Liga, Bundesliga, Ligue-1, dan lain-lain, mereka bisa menyelenggarakan pertandingan. Sedangkan di Indonesia, polemik Covid-19 yang tidak kunjung menurun masih menjadi alasan liga 1 belum bergulir.

Namun, terlepas dari hal tersebut, ada satu faktor yang tidak bisa dibeli oleh uang. Satu faktor yang memang tidak menjadi kunci sebuah pertandingan bergulir. Akan tetapi, faktor tersebut menjadi hal yang sangat penting dalam kenikmatan sebuah pertandingan olahraga. Faktor tersebut adalah penonton atau suporter.

Liga Inggris, La Liga, dan lain-lain boleh dibilang lebih baik dalam menangani pandemi ini. Mereka tetap menggelar rangkaian pertandingan di tengah pandemi ini. Akan tetapi, mereka harus meniadakan kehadiran penonton atau suporter dalam setiap laga mereka.

Pertandingan tetap berjalan. Namun, perasaan, atmosfer, dan suasan pertandingan menjadi sangat berbeda. Para pemain biasanya merayakan gol mereka ke arah suporter, kali ini harus bersiap untuk merayakan selebrasi ke arah pemain satu timnya saja.

Pandemi ini tidak hanya mengarah ke sisi klub dan pemain melainkan ke sisi penonton dan suporter juga. Kenikmatan, kesenangan, perasaan bahagia, atmosfer dan lain-lain yang biasanya oleh para penikmat sepak bola di seluruh dunia, harus terhenti. Mereka harus siap menerima kenyataan bahwa mereka melihat klub kebanggaan mereka lewat televisi saja.

Atmosfer ketika menonton pertandingan klub kebanggaan mereka harus hilang oleh pandemi ini. Sebelum pandemi, kesenangan mereka adalah bisa melihat secara langsung klub kebanggaan mereka berlaga, bernyanyi chants-chants yang dapat membangkitkan semangat para pemain, melakukan poznan, selebrasi dengan suporter di sebelahnya, dan merasakan atmosfer stadion, kini telah hilang.

Namun, kesenangan seorang suporter saat ini hanya sebatas hasil dari klub kebanggaannya. Menang, seri, atau kalah. Hanya itu.

Memang seorang suporter pasti menginginkan klub kebanggannya dapat meraih poin penuh dalam setiap pertandingan. Akan tetapi, jauh di lubuk hati paling dalam, seorang suporter menginginkan atmosfer menonton secara langsung. Hasil dari pertandingan tidak akan bisa membeli atmosfer yang ditunjukkan dalam sebuah pertandingan di stadion.

Tahun 2020 akan berakhir, namun, pandemi belum memperlihatkan penurunan. Kasus semakin banyak, kematian menjadi sebuah hal yang lumrah.

Kini, kita hanya berharap agar tahun 2021 bisa membawa informasi yang menyenangkan hati kita: pandemi ini berakhir. Agar kita semua bisa kembali ke aktifitas yang normal, melakukan segala hal yang kita inginkan, dan tentunya, menonton sepak bola di stadion.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun