Mohon tunggu...
Ilham Azhar Perdana
Ilham Azhar Perdana Mohon Tunggu... Atlet - ilhamaperdanaa on IG

FTMD-ITB

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Australia Menangis, Lingkungan dan Habitat Punah

13 Februari 2020   14:44 Diperbarui: 14 Februari 2020   07:52 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Australia tengah menangis saat ini. Kebakaran hutan terparah sepanjang sejarah Australia tengah berlangsung sejak akhir Juni 2019. Sebanyak 27 orang meninggal dunia. Di negara bagian yang terdampak paling parah, New South Wales (NSW), lebih dari 2.000 rumah hancur. Kebakaran ini mayoritas disebabkan oleh suhu panas yang tinggi serta kekeringan. Perubahan iklim mengubah kondisinya dari buruk, menjadi sangat buruk.

Kejadian di dunia saat ini banyak kejadian dan peristiwa besar yang mengambil perhatian masyarakat dunia. Juga peristiwa itu terjadi sangat lama dan susah untuk ditanggulangi. Contoh nyata adalah negara kangguru yaitu negara Australia. Selama beberapa pekan terakhir, Australia dilanda kebakaran hutan yang parah, dengan sejumlah media melaporkan ada kebakaran yang sengaja dilakukan oleh warga yang iseng. Berita ini memperkuat dugaan bahwa manusia-lah yang menjadi penyebab kebakaran semak, bukan karena sebab lain.

Penyebab kebakaran yang tidak akurat ini merupakan bagian dari informasi keliru yang beredar di media sosial mengenai kebakaran di Australia. Namun menurut penyelidikan yang dilakukan oleh ABC, hanya satu persen lahan di negara bagian New South Wales yang disebabkan oleh kesengajaan warga, bahkan di negara bagian Victoria angka itu lebih rendah dari satu persen.

Kebakaran yang disengaja dilakukan oleh warga, istilahnya 'firebugs', sebenarnya juga menjadi ancaman serius, meski angkanya sangat rendah. Inspektur Ben Shepherd dari Dinas Pemadam Kebakaran NSW (RFS) mengatakan pada umumnya api kebakaran hutan berasal dari sambaran petir.

"Kita dengan yakin bisa mengatakan sebagian besar kebakaran yang ditangani adalah akibat api yang berasal dari kawasan terpencil akibat sambaran petir," katanya. Di Victoria, dari 1,2 juta lahan yang terbakar, hanya 385 hektar atau 0.03 persen disebabkan karena hal yang mencurigakan.

Tempat-tempat kebakaran di Australia sangatlah banyak. Titik api tersebar di tiap negara bagian, namun New South Wales adalah negara bagian terparah. Api telah melahap lahan pertanian, hutan, dan taman nasional seperti Blue Mountains. Beberapa kota besar di Australia juga terdampak, termasuk Melbourne dan Sydney. Api melahap beberapa rumah di kawasan suburban, dan asap tebal memenuhi pusat kota.

Pada awal Januari, asap membumbung di langit Kota Sydney sehingga kualitas udaranya mencapai 10,5 kali level hazardous (berbahaya). Setiap tahun, kebakaran hutan memang kerap terjadi karena suhu panas yang cukup ekstrem di Australia. Penyebab alamiah seperti petir membakar beberapa hutan. Terakhir, petir menyebabkan sejumlah kebakaran di Negara Bagian Victoria. Kebakaran tersebut menyebar hingga 20 kilometer dalam waktu lima jam saja. Manusia juga merupakan salah satu penyebab kebakaran. Kepolisian NSW menyatakan sedikitnya 24 orang tertangkap menyalakan api di hutan. Sebanyak 183 orang ditahan kepolisian karena kasus terkait api dan kebakaran sejak Januari 2019

Musim api merupakan penyebab utama kebakaran hutan dan lahan di Australia. Musim Api di Australia hampir selalu buruk dan berbahaya. Pada 2009, kasus api Black Saturday membuat 173 orang di Victoria meninggal. Black Saturday terkenal sebagai musibah kebakaran hutan terparah sejak saat itu. Namun, kini kondisinya semakin parah. Menurut Badan Meteorologi setempat, Australia tengah mengalami kekeringan yang sangat parah tahun ini. Desember tahun lalu adalah bulan terkering sepanjang sejarah.

Sebuah mobil melintasi jalanan Bemboka, Negara Bagian New South Wales, Australia, di tengah kabut yang membuat langit seolah menjadi oranye pada 5 Januari 2020. Sebanyak 24 orang dilaporkan tewas sejak kebakaran hutan melanda Australia pada September lalu.(AFP/SAEED KHAN) Suhu panas (heatwave) pada Desember juga memecahkan rekor temperatur rata-rata di Australia. Suhunya mencapai di atas 40 derajat Celcius (113-120 derajat Fahrenheit) di beberapa wilayah.

Angin kencang juga merupakan penyebab api dan asap menyebar sangat cepat. Salah satu pemadam kebakaran di NSW meninggal karena truknya berguling akibat angina kencang. Selebihnya, perubahan iklim juga memiliki pengaruh besar. Tak hanya kebakaran di Australia, perubahan iklim juga menjadi salah satu penyebab banjir di Indonesia pada hari pertama tahun 2020

Kerugian yang paling besar dialami oleh seluruh wilayah negara bagian di Australia. Wilayah yang paling terdampak adalah NSW. Sebanyak 1.588 rumah hancur dan lebih dari 650 rumah mengalami kerusakan. Secara total, lebih dari 7,3 miliar hektar lahan terbakar di enam negara bagian di Australia. Jumlah lahan tersebut lebih besar dibandingkan gabungan Belgia dan Denmark sekaligus. Di NSW sendiri, lebih dari 4,9 miliar hektar terdampak kebakaran. Sebagai perbandingan, kebakaran di Hutan Amazon pada 2019 membakar lebih dari 7 juta hektar lahan. Sampai saat ini, total ada 27 orang meninggal akibat kebakaran lahan yang tengah terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun