Mohon tunggu...
Ilham Akbar
Ilham Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswa teknik elektro biasa

Seorang mahasiswa teknik elektro biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Masyarakat Desa Sukorejo Berkenalan dan Belajar Teknologi Sederhana Pemutus Rantai Penularan Covid-19

16 September 2021   18:37 Diperbarui: 17 September 2021   00:02 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Kegiatan KKN Back To Village 3 Universitas Jember yang dilaksanakan pada 11 Agustus sampai 9 September telah usai. Kegiatan yang dilaksanakan oleh per individu mahasiswa UNEJ berjalan dengan lancer meskipun tak luput dari hambatan serta permasalahan masing-masing program kerja. 

Program kerja yang dilaksanakan oleh masing-masing mahasiswa KKN dibuat berdasarkan tema yang dipilih oleh mahasiswa KKN tersebut. 

Salah satunya adalah penulis yang merupakan seorang mahasiswa Teknik Elektro Universitas Jember yang telah melaksanakan program kerja KKN-nya dengan mengambil tema inovasi teknologi dalam penanggulangan pandemi covid-19 yang hingga saat ini masih membayangi kehidupan masyarakat Indonesia. Untuk menyelesaikan tema tersebut, penulis membuat sebuah alat yang cukup sederhana, mudah dibuat serta dapat membantu pemutusan rantai penularan covid-19 dengan cara melakukan deteksi suhu tubuh.

Alat yang dinamakan Pengukur Suhu Tubuh Non Kontak, telah dibuat dan diuji coba ke sasaran yaitu para penjual serta pengunjung Pasar Krempyeng yang ada di Desa Sukorejo, Bangorejo, Banyuwangi. Alat ini terbuat dari 4 komponen utama, yaitu sensor suhu MLX-90614, sensor deteksi benda proximity, divais kontrol mikro Arduino Uno serta LCD display 16x2. 

Sensor suhu MLX-90614 yang merupakan sensor suhu  infra merah yang dapat melakukan pengukuran suhu tanpa membuat kontak ke bagian yang akan diukur suhunya. 

Sensor proximity atau sensor deteksi benda digunakan sebagai trigger kepada alat kontrol untuk melakukan perhitungan data suhu yang telah dideteksi. Data-data yang telah diperoleh dari kedua sensor tersebut akan diolah oleh Arduino Uno dan hasil suhunya akan ditampilkan ke LCD display.

Menurut WHO, suhu tubuh orang normal adalah bekisar 36,5 hingga 37,5 C. 

Apabila melebihi angka tersebut, maka orang tersebut dapat dikatakan tidak sehat atau sedang mengalami demam. Sedangkan demam adalah reaksi tubuh ketika mendeteksi adanya benda asing yang masuk ke dalam tubuh misalnya bakteri bahkan virus.

Sehingga apabila seseorang terdeteksi suhu tubuhnya di atas 37,5C, orang tersebut dikhawatirkan membawa virus corona dan dapat menularkan ke orang-orang di sekitarnya.

Dengan dibuatnya alat ini, diharapkan masyarakat Desa Sukorejo dapat terus waspada atas keadaan tubuhnya masing-masing, agar tidak menyebabkan orang lain menjadi tertular.

Selain menguji coba alat tersebut langsung ke masyarakat, penulis melakukan sebuah kelas pelatihan kecil untuk membuat alat pengukur suhu tersebut. Kelas pelatihan ini diikuti oleh beberapa remaja desa, sehingga pemahaman alat ini akan dapat ditularkan bahkan dapat dimodifikasi serta disempurnakan lagi. 

Kegiatan kelas pelatihan ini dilakukan selama 3 hari yang digunakan untuk memperkenalkan komponen-komponennya, memahami pemrograman serta merangkai alatnya. Para peserta dapat menambah kinerja dari alat pengukur suhu tubuh ini dengan lampu indikator maupun penimbul suara peringatan atau bel listrik.

Beberapa komentar dari masyarakat tentang hasil dari kegiatan KKN penulis cukup membuat penulis bangga dan senang. Pasalnya terdapat beberapa pengunjung pasar yang berkata jika alat pengukur suhu tubuh ini mirip yang mereka temukan di pusat perbelanjaan di kota, yang juga mempunyai prinsip kerja yang sama yaitu mengukur suhu tubuh dengan cara tidak menyentuh tubuh dan otomatis bekerja sendiri. Terdapat juga beberapa pengunjung pasar yang memberikan saran bagaimana agar alat dapat lebih berguna bagi mereka.

Akhir kata, ucapan banyak terima kasih ditujukan kepada Kepala Desa Sukorejo serta seluruh jajarannya, yang telah mengizinkan penulis untuk menuangkan ilmunya ke dalam kegiatan KKN BTV 3 UNEJ di desa Sukorejo. Bantuan serta saran yang sangat membangun juga penulis dapatkan dari rekan yang juga melaksanakan kegiatan KKN BTV 3 UNEJ di Desa Sukorejo, sehingga kegiatan KKN ini menjadi berwarna dan berkesan. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan atas bimbingan dari dosen pembimbing, Bapak Edy Hariyadi, S.S, M.Si, sehingga kegiatan KKN ini berjalan lancar hingga waktu penarikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun