Mohon tunggu...
Kebijakan

Kejahatan Transnasional, Penyelundupan Handphone di Batam

27 Februari 2019   18:24 Diperbarui: 27 Februari 2019   18:29 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Seiring dengan menguatnya arus globalisasi, isu isu yang hangat diperbincangkan oleh masyarakat global mulai bergeser dari isu ideologi ke isu yang merupakan dampak dari globalisasi, Seirindampak dari globalisasi ada yamg positif dan negatif seperti semain luasnya kesempatan dan jaringan. Namun globalisasi juga memiliki sisi negatif . tidak hanya jaringan perdagangan yang meluas, namun juga jaringan kejahatan. Kejahatan timbul sebagai efek negatif dari globalisasi biasanya merupakan kejahatan transnasional teroganisir.

Saat ini manusia tidak dapat lepas dari TI. Dalam kehidupan sehari hari manusia sangat bergantung pada TI. Pada jaman ini siapa yang tidak mengenal handphone, semua orang di indonesia mulai dari balita, anak anak hingga dewasa mengenal handphone. Manfaatutama handphone adalah untuk berkomunikasi. Namun, untuk saat ini handphone tidak hanya dimanfaatkan sebagai alat komunikasi saja. Semakin berkembangnya jaman, handphone juga semakin maju yang saat ini biasa kita kenal dengan sebutan smartphone atau telepon pintar yang memiliki manfaat layaknya komputer yaitu untuk mencari ilmu, hiburan, penyimpanan data, gaya dan lain sebagainya.

Dengan harga smartphone yang mahal ini membuat beberapa pihak berputar otak agar harga smartphone ini menjadi murah dan merusak pasaran dengan cara menyelundupkan smartphone dari luar negeri. Sebagai wilayah perbatasan yang berdekatan dengan negara tetangga Singapura dan Malaysia, Batam menjadi salah satu kawasan yang sering dijadikan tempat transit handphone selundupan. 

Pada oktober 2018 lalu Lanal Batam mengamankan 60 dus yang berisi sekitar 2358 handphone berbagai merek. Ada beberapa modus para pemain HP untuk menyelundupkannya ke Batam, seperti membawa beberap unit dari Singapura atau jumlah besar dengan cara mengangkut menggunakan speedboat.

Menurut opini saya penyelundupan handphone ini adalah kejahatan transnasional yang mana penyelundupan handphone ini melalui lintas negara dan dapat merugikan negara melalui cukai. Untuk di Batam  saja penyelundupan handphone ini seolah tidak terbendung. Walaupun banyak yang ditangkap, namun juga banyak yang lolos. 

Dapat kita lihat kota Batam  banjir handphone bekas dengan kualitas baru. Harganya pun dibawah harga handphone baru. Tak heran sejauh ini batam  masih menjadi salah satu daerah seksi bagi pemburu handphone. Saat ini masih banyak handphone selundupan tersebut yang beredar di masyarakat. Tidak dapat dipungkiri dengan harga yang  jauh dari pasaran  membuat masyarakat tergiur tanpa melihat lagi dampak yang ditimbulkan dari membeli handphone ini. 

Memang handphone selundupan ini memiliki kualitas yang  sama dengan handphone baru yang bukan selundupan. Peredaran handphone selundupan  ini sendiri tidak hanya di Batam saja, tetapi sudah meluas ke seluruh Indonesia.

Sedikit saran untuk membendung penyelundupan handphone ini diperlukan fasilitas yang mendukung seperti speedboat dengan kecepatan sangat tinggi mengingat pelaku penyelundupan handphone ini sangat lihai menyelundupkan handphone dengan menggunakan speedboat kecepatan tinggi. Keamanan perbatasan juga harus di tingkatkan, serta kesadaran masyarakat untuk tidak membeli handphone selundupan ini juga diperlukan, jika daya beli masyarakat terhadap handphone selundupan ini rendah, maka penyelundup mungkin tidak akan menyelundupkan lagi handphone ini ke wilayah indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun