Mohon tunggu...
Ilham Marasabessy
Ilham Marasabessy Mohon Tunggu... Dosen/Peneliti

Belajar dari fenomena alam, membawa kita lebih dewasa memahami pencipta dan ciptaannya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Belajar Harmonisasi Alam dan Manusia dari Masyarakat Tradisional

28 Februari 2025   11:11 Diperbarui: 24 April 2025   17:38 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harmonisasi manusia dan alam kunci keberlanjutan sumberdaya alam (Sumber foto; Koleksi pribadi, 2022)

Pada dasarnya sifat sistem alam/lingkungan memiliki kerumitan yang tinggi karena hubungan kausalitas antara satu komponen dengan komponen yang lain, terjalin secara alamiah dan berlangsung dalam jangka panjang. 

Terputusnya ikatan integrasi antar satu komponen di alam dapat berdampak secara luas pada sistem alam di bumi. Untuk itu diperlukan informasi yang dapat mengintegrasikan kerumitan sistem tersebut, sehingga dapat digunakan dalam pengelolaan sumberdaya alam secara tepat tidak hanya melihat pada keberlanjutan hasil akhir (hilir), tetapi secara komprehensif mempertimbangkan persoalan yang terjadi pada bagian hulu. 

Artinya pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan untuk mencapai keberlanjutan diperlukan integrasi harmonis secara utuh melalui pengelolaan dan pemanfaatan dengan prinsip regenetaive sustainability. 

Pada dasarnya terdapat hubungan erat antara sistem alam/lingkungan dengan sistem sosial (manusia). Menurut pandangan ini, interaksi sosial dan alam/lingkungan sangat penting bagi keberadaan manusia dan tidak dapat dipisahkan darinya.

Masyarakat adalah kumpulan manusia yang mandiri, hidup bersama dalam kurun waktu yang lama, menempati wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok tersebut. 

Dalam perkembangannya masyarakat terbagi dalam 2 kategori yaitu; masyarakat tradisional yakni kumpulan individu yang masih terikat dengan kebiasaan leluhur dan adat istiadat yang mengikat secara turun temurun, dan masyarakat modern yakni kumpulan individu yang dianggap telah memiliki teknologi dan maju dalam bidang ilmu pengetahuan namun relatif bersifat individualistis.

Kehidupan masyarakat dalam koneksitasnya dengan ruang hidup (living space) dan waktu telah membentuk suatu pola perilaku kehidupan dalam wujud kebudayaan. 

Dalam pandanganya Malinowski dan Susanto, menjelaskan bahwa culture is an integral com-posed of partly autonomous, partly coordinated institutions. 

Selanjutnya dikemukakan bahwa kehidupan bermasyarakat berlandaskan pada cara, kebiasaan, nilai, dan norma yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama hingga terbentuk adat istiadat. 

Kebudayaan yang menguntungkan dan dapat berfungsi mempertahankan eksistensi masyarakat dalam lingkungan alam, biologi dan fisik, akan diteruskan ke generasi berikutnya hingga terbentuk tradisi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun