Mohon tunggu...
Ilham FathulArifin
Ilham FathulArifin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya di bidang fotografi dan videografi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Krisis Pendidikan Moral di Kalangan Remaja

7 Desember 2022   01:12 Diperbarui: 7 Desember 2022   07:51 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Terutama bagi para pemuda yang nantinya akan menjadi pemimpin bangsa kita. Pendidikan dapat menjadi wadah pengembangan berbagai bakat serta  membentuk kepribadian dan karakter generasi penerus bangsa agar  menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa.

Moralitas adalah karakter yang dimiliki oleh manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:592), moralitas dapat dipahami sebagai perilaku. Menurut Widjaja (1985; 154), ia menyatakan bahwa akhlak adalah ajaran baik dan buruk tentang perbuatan dan tata krama. Maraknya isu krisis moral  remaja seperti narkoba, pornografi, tawuran, dll, merupakan  kasus yang sampai saat ini belum sepenuhnya terselesaikan. Hal ini merupakan masalah yang sangat serius dan harus segera diatasi, karena tindakan tersebut dapat menimbulkan perilaku  remaja yang nantinya dapat bersifat kriminal.

Masa remaja merupakan usia atau masa bagi setiap orang. Pada titik ini, di mana kita akan menemukan jati diri kita, hal itu bisa dilakukan dengan  meniru lingkungannya. Pergaulan remaja secara bebas atau tanpa bimbingan dan  pengawasan  orang tua akan berdampak buruk bagi diri mereka sendiri.

Pendidikan moral harus diterapkan pada anak ketika mereka berada di lingkungan keluarga melalui orang tuanya. Mereka akan melalui proses sosialisasi norma dan mengetahui norma-norma yang berlaku di lingkungannya. Keluarga memang sangat  penting untuk pendidikan moral bagi kaum muda. Jika keluarga  dapat berperan dengan baik dalam mengasuh dan membantu  remaja menemukan kembali jati dirinya, maka anak  akan berperilaku  baik, tidak  melanggar norma-norma yang berlaku di lingkungannya.

Setiap orang harus memiliki karakter moral yang tinggi. Karena  pada dasarnya manusia tidak terbiasa hidup seperti yang diinginkannya. Manusia adalah makhluk sosial. Dalam kehidupan bermasyarakat  masih banyak aturan-aturan yang sesuai dengan standar etika dan nilai-nilai yang terkandung, dan yang sesuai dengan aturan yang berlaku di masyarakat. Oleh karena itu, manusia harus beradaptasi dengan lingkungannya.

Sering kita jumpai di berbagai jejaring sosial dan surat kabar, banyak kasus  remaja. Misalnya tawuran antar pelajar, pencurian, kekerasan seksual, bullying dll. Hal ini merupakan konsekuensi dari kurangnya pendidikan moral  para pemuda. Ini menjadi pelajaran bagi kita ke depan karena kita semua  akan menjadi orang tua suatu saat nanti dan perlu mengetahui bagaimana membesarkan anak kita  agar  menjadi orang yang berguna bagi orang lain. Karena pendidikan  harus diberikan sejak usia dini. Kaitannya dengan pendidikan moral, ini adalah masalah yang sangat penting bagi negara kita.

Kita harus mencari berbagai solusi  agar moral generasi muda negara kita meningkat. Tidak hanya melalui cara guru menasihati di sekolah,  orang tua juga berperan sangat penting bagi anaknya. Karena anak-anak sering berada di rumah, maka orang tualah yang berperan  mendidik mereka, agar berakhlak mulia..

Banyak cara supaya kita dapat kembali menumbuhkan moral yang baik bagi generasi penerus bangsa ini.

  • Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Pancasila adalah ideologi negara Indonesia yang memegang peranan sangat  penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Nilai-nilai Pancasila sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia yang  kita miliki.

(Erna Octavia, 2017:116) menyatakan bahwa kepribadian yang dijiwai dengan nilai-nilai sila pancasila terdiri dari dua sumber, yaitu yang berasal dari  hati dan dari akal. Karakter yang berasal dari hati adalah jujur, setia dan bertaqwa, adil, tertib, amanah, taat aturan, bertanggung jawab, empati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, siap mengorbankan diri dan memiliki jiwa patriotik. Karakter adalah karakter yang  cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, produktif, dan berpikir bijaksana.

Sila pertama mengatakan bahwa kita sebagai warga negara harus percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Kita harus mengajak orang-orang muda di antara kita agar menyembah Tuhan. Jangan sampai mereka melampaui perintah Tuhan untuk beribadah. Kita harus memberikan pelajaran yang baik kepada remaja, sedari  mereka masih anak-anak. Karena ketika  anak-anak terbiasa beribadah, kelak ketika remaja, ketika dewasa juga akan terbiasa untuk selalu beribadah kepada Tuhannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun