Tidak seperti biasa Tahun Baru Islam kali ini disambut dengan suka cita karena jatuh pada hari Kamis. Otomatis hari jumatnya menjadi hari kecepit nasional alias waktu yang tepat untuk menetapkannya sbg hari cuti bersama. Mudah2an disamping suka cita karena long weekend tetapi juga suka cita menyambut tahun baru hijriah.. karena sebagai seorang islam, tahun baru kita ya adalah perpindahan tahun hijriyah.. bukan tahun baru yang sebagian besar dirayakan kita saat ini yakni pada tanggal 31 Desember. Simak link berikut supaya tahu latar belakang perayaan tahun baru Masehi sehingga kita tidak hanya ikut2an saja tanpa tau kenapa dan mengapa hal tersebut dirayakan
http://www.konsultasisyariah.com/hukum-merayakan-tahun-baru/#axzz2CInnsGTV
Nah setelah tau latar belakang perayaan tahun baru masehi.. masihkah kita sebagai orang islam ikut merayakannya??
Hm..supaya lebih bermakna dalam merayakan tahun baru hijriyah sebaiknya kita tau dulu nih sejarah penetapan pergantian tahun hijriyah. Lihat link berikut.
http://pgriciampea-smp.site90.net/BungaRampai/8/aqidah/Hukum%20Merayakan.html
Di Indonesia banyak cara merayakan tahun baru ini, diantaranya adalah dengan memberi santunan ke anak yatim karena Rasulullah lebih menyayangi anak yatim pada hari ini, kemudian memasak makanan yang lebih dari hari biasanya, memberikan hasil-hasil bumi untuk menjadi sesaji agar ditahun yang baru dilimpahi rejeki yang melimpah, ada juga yang mencuci keris dan benda pusaka lainnya dan memperebutkan air bekas cuciannya.. Sungguh sayang semua itu tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW sehingga apabila hal tersebut terus kita lakukan maka hasilnya akan sia-sia tidak dianggap ibadah karena tidak ada tuntunannya.
Adapun Rasulullah SAW tidak mencontohkan cara khusus untuk merayakan Tahun Baru Hijriyah, Rasulullah hanya mencontohkan bahwa pada bulan Muharram ini disunnahkan untuk berpuasa pada tanggal 10 Muharram karena pada hari itu Nabi Musa A.S diselamatkan dari Bani Isra’il. Dikarenakan pada hari itu kaum Yahudi juga berpuasa, maka kita disunnahkan berpuasa sehari sebelum atau sesudahnya agar kita berbeda dengan mereka, karena kita sebagai seorang muslim tidak boleh meniru perilaku kaum musyrikin.
Momen tahun baru ini seharusnya menjadi momen yang tepat untuk kita melakukan introspeksi diri/bermuhasabah. Apa saja yang sudah kita lakukan ditahun yang lalu, apa saja kekurangan yang masih melekat dalam diri kita, apa saja target yang sudah kita capai dan yang belum tercapai. Ada baiknya kita menyiapkan resolusi untuk tahun yang baru. Karena seorang muslim yang beruntung adalah muslim yang lebih baik dari pada hari yang kemarin. So siapkan resolusimu..Jadilah muslim yang lebih baik dan lebih baik lagi agar kita termasuk golongan yang beruntung
Wallahu a’lam bisshowab