Bulan Ramadhan adalah bulan penuh rahmat yang dinantikan oleh seluruh umat muslimin dan muslimat di seluruh dunia, bukan saja karena di bulan ini kita semua berpuasa namun banyak hal yang dapat kita temukan, kita lalukan, dan kita dapatkan di bulan penuh suci ini.
Perenungan yang bisa kita lalukan di awal bulan ramadhan ini dapat menjadi tonggak atas tindakan-tindakan apa saja yang akan dilalukan selama bulan puasa, seperti misalnya jika kita merasa ibadah yang dilakukan biasanya hanya pemenuhan kewajiban saja, maka setelah merenung dan mencoba membuat perubahan, kita lebih meningkatkan pelaksanaan ibadah selama bulan puasa dengan diniatkan untuk lebih fokus dan khusyu'.
Perenungan ini akan lebih bermakna jika saja kita mengenal diri kita sendiri, belajar mengenal dirinya sendiri berarti kitapun akan mengenal lebih mendalam siapa pencipta kita, penelusuran akan kebesaran Allah SWT dapat kita lakukan dengan mengkaji kandungan Ayat dalam  kitab suci Al Qur'an.
Pemikiran mengenai ayat Allah SWT ini disampaikan oleh Dr. Fahrudin Faiz yang mengatakan bahwa setidaknya ada empat jenis Ayat Allah SWT yang terdapat dalam Al Qur'an, yaitu:
- Ayat kauliyah seperti wahyu, Ayat-ayat Allah SWT
- Ayat kauniyah yaitu mengenai keindahan dan kebesaran semesta ini sebagai tanda kebesaran Sang penciptanya.
- Ayat nafsiyah yaitu mengenai manusianya itu sendiri, Ayat Tuhan itu tertulis dalam diri manusianya yang kemudian disebut dengan jagat cilik, dalam diri manusia terdapat keunikan yang sangat kompleks.
- Ayat tarikhiyah yaitu berupa sejarah, dalam Al Quran, dipaparkan mengenai pentingnya kita mengenal sejarah keislaman, peradaban, dll.
Begitu penting untuk manusia mengenal dirinya sendiri sehingga dalam Al-Qur'an pun terkandung adanya ayat nafsiyah, yaitu proses mengenal jasmani dan rohani kita secara mendalam, dengan mengenal dirinya sendiri, kita seperti mendapat pijakan yang jelas atas apa-apa saja yang dapat kita lakukan agar hasil yang diinginkan dapat lebih tercapai
Cara mengenal diri sendiri dapat dilakukan salah satunya dengan teknik 4A :
1. Apa yang kita punya
Maksudnya adalah kita mengevaluasi apa saja modal kebaikan yang sudah berjalan dengan lancar dan tanpa paksaan, misalnya sifat-sifat yang kita punya, kebiasaan yang kita lakukan, pemikiran, dll.
2. Apa yang kita ingin
Tentukan apa hasil akhir yang ingin dicapai di akhir ramadhan, baik berupa target bacaan, kegiatan, ataupun perubahan khusus yang kita inginkan itu terjadi dalam diri kita, misalnya 'saya ingin di akhir ramadhan, saya menjadi lebih disiplin' atau 'saya ingin di akhir ramadhan, saya Khatam Al Qur'an'
3. Apa yang menjadi alasan kita
Dalam proses ini, kita mengevaluasi apa saja yang menjadi dasar mengapa kita menginginkan hal tersebut, paparkan saja dengan jelas dan terinci agar kita mempunya alasan mendalam mengapa keinginan tersebut adalah sesuatu hal yang penting.
4. Apa yang kita lakukan
Di langkah ini, silakan membuat langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan agar target tersebut bisa tercapai, misalnya jika kita ingin di akhir ramadhan menjadi lebih berdisiplin, maka langkah-langkahnya adalah bisa dengan membuat jadwal harian dengan lebih spesifik, dan ada apresiasi dan konsekwensi atas apa yang menjadi rencana kita, misalnya jika kita mampu melaksanakan jadwal tersebut dengan sebaiknya, bisa dengan mengapresiasi diri sendiri, seperti mengucapkan terima kasih pada diri sendiri, dan begitupun sebaliknya jika ternyata kita lalai dalam melaksanakan jadwal tersebut, kita bisa tetapkan konsekwensi pada diri sendiri, misalnya dengan menegur diri sendiri, berbicara kepada diri sendiri, walaupun hal ini terkesan lucu dan aneh, tapi penulis merasakannya sendiri bahwa interaksi dengan dirinya sendiri melalui proses apresiasi dan konsekwensi akan membawa pada pengenalan akan dirinya sendiri.
Proses mengenali diri sendiri adalah sebuah proses yang berkelanjutan, melibatkan akal pikiran, perasaan, emosi, sifat, kebiasaan, tindakan, dan keseluruhan sistem di dalam tubuh kita, sebuah proses yang membutuhkan kesabaran dan keikhlasan.
Mengenali diri sendiri untuk kemudian kita dapat membandingkannya dengan diri kita di masa lalu, bukan dengan membandingkannya dengan oranglain.
Mengucapkan terima kasih pada diri sendiri atas perjuangan  dan pengorbanan yang telah diri lakukan untuk dirinya sendiri akan membawa kita pada rasa kesyukuran atas kebesaran Allah SWT, bahwa betapa Allah SWT benar-benar Maha Besar atas segala ciptaanya, menciptakan bentuk manusia dengan segudang fungsi dan manfaat kebaikan.
Dalam buku Zero Emotion karya Anaz Almansour tertulis :
_Sebenarnya mausia telah diberi akal pikiran. Apabila kita dapat menggunakannya dalam segala dimensi kehidupan, kita akan mendapatkan apa yang namanya ketenangan hati. ketenangan hati akan memberi kemudahan kepada kita dalam menapaki perjalanan hidup_
Artinya adalah, pondasi pengenalan diri sendiri sejatinya adalah ada dalam akal pikiran kita, jika kita mampu menerapkan akal pikiran yang terbaik dalam setiap dimensi kehidupan kita, dalam setiap aktivitas keseharian dan kesibukan kita, maka kita akan menemukan insight untuk menjadi diri kita sendiri dengan memaksimalkan potensi yang kita punya.
Tetap semangat dan tetap bahagia.
salam.
Catatan kaki
Khusyu' : upaya mengerahkan segenap pikiran dan hati hanya kepada Alloh SWT