Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget featured

Why Do Indonesians Love Path So Much?

8 Januari 2014   08:16 Diperbarui: 18 September 2018   19:17 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Path (Yoga Hastyadi Widiartanto/KOMPAS.com)

Pertanyaan unik dari seorang teman mbak T, penulis buku terkenal The Naked Traveler. Pertanyaan yang cukup menusuk sanubari saya. Mengapa?

Keberadaan jejaring sosial ini semakin mendapat tempat. Rata-rata teman saya menggunakan jejaring sosial ini untuk sekedar mengunggah status, berbagi musik yang mereka dengar, hingga check in di suatu tempat yang menggeser peran foursquare. Rasa-rasanya apa yang mereka lakukan harus di-Path-kan.

Keberadaan Path sendiri menjadi hal yang membuat orang Indonesia (yang ber-smartphone tentunya) sedikit banyak naik kelas.

Path adalah sesuatu yang eksklusif. Sesuatu yang hanya bisa dimiliki oleh kalangan tertentu. Satu alasan yang membuat path begitu digemari oleh orang Indonesia.

Kegunaan jejaring sosial ini cukup banyak. Namun saya sependapat dengan mbak Lila Septiarum dalam artikelnya  Path, Social Media yang Fungsinya Hanya Sekedar untuk Pamer? yang menyebut jejaring sosial ini untuk ajang pamer. Path menjadi andalan utama untuk pamer dan menunjukkan bahwa kegiatannya penting.

Disadari atau tidak, Path adalah cerminan sebagian masyarakat Indonesia yang suka pamer, suka akan hal yang berbau wah, eksklusif yang sebenarnya hal itu merupakan hal yang tidak penting. 

Kerapkali saat saya membuka twitter bisa dipastikan bermunculan status dari path. Makna What’s happening? mulai tergeser menjadi What are you doing? Perlahan-lahan informasi penting yang biasanya menjadi andalan di twitter berganti menjadi status-status Path. Pergeseran saat terkoneksinya Path ke twitter.

Indonesians love Path so much. Bukan hanya ungkapan semata. Menurut CEO sekaligus pendiri Path Dave Morin, Indonesia adalah pengguna Path nomer satu di dunia.

Saking aktifnya lalu lintas PerPathan nasional, trafik Path Indonesia mencapai 30 persen dari keseluruhan di dunia.

Sementara sekitar 50 persen pengguna aktif harian Path adalah dari Indonesia. Indonesia mencintai Path dan Path mencintai Indonesia. Indonesia adalah pangsa pasar Path yang cukup menggiurkan.

Find me (them) on Path! --- http://cdn.techinasia.com
Find me (them) on Path! --- http://cdn.techinasia.com

Path menjadi sebuah ironi. Menggeser makna jejaring sosial sebagaimana awalnya. Menggeser makna peran jejaring sosial yang menghubungkan seseorang dengan orang lain secara luas. Dengan pembatasan teman sebanyak 150, pengguna Path mirip menjadi artis, sesuatu yang tak mereka dapatkan di jejaring sosial lainnya. Path menjadi wadah komunitas eksklusif yang tidak bisa dijamah oleh orang lain, di luar komunitasnya. 

Inilah alasan mengapa Path sangat dicintai oleh orang Indonesia. Path amat disayang seperti halnya Instagram yang kerap digunakan untuk pamer makanan sebelum dimakan.

Terlebih lagi, kebiasaan sebagian masyarakat Indonesia yang cukup latah. Saat ada teman atau orang lain menggunakan sesuatu yang terlihat keren, dengan segera akan mengikutinya. Begitu seterusnya dan seterusnya.

Memang tak semua pengguna Path menjadikan Pathnya untuk ajang pamer. Kadang mereka hanya menggunakan fasilitas chatting dan menggunakan seperlunya. Entah sampai kapan Path mampu bertahan. 

Mungkin hingga ada jejaring sosial lain yang lebih wah dan keren lagi.

Saran saya, bagi pengguna Path, isilah Path anda dengan sesuatu yang berguna. Membagi segala kegiatan anda di Path memang menyenangkan, tapi bagi sebagian orang yang tidak ber-Path akan merasa jengah.

Bagi yang belum memakai, sabar saja sambil menyaksikan para artis membagi kegiatannya.

Sekian, mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan. Salam

***

Sumber Berita:

tekno.kompas.com | msn.com |  mensjourneyid.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun