Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mabuhay Philippines

26 November 2014   04:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:50 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bayang magiliw Perlas ng Silanganan, Alab ng puso, Sa dibdib mo'y buhay

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="sp.yimg.com"][/caption]

Jika anda menyaksikan laga antara Filipina kontra Indonesia sore lalu, pasti anda mendengarka petikan lagu di atas. Lagu Lupang Hinirang yang dinyanyikan bersama lagu Indonesia Raya dikumandangkan oleh para pemain Timnas Filipina.

Lagu yang menggambarkan semangat membawa nama negara Filipina di kancah internasional. Menggetarkan hati sanubari pemain-pemain Filipina untuk semangat tanpa menyerah. Padahal jika menelisik lebih jauh, sepak bola Filipina tak terlalu terdengar gaungnya. Hanya saja beberapa tahun terakhir ini prestasi mereka cukup mengalami peningkatan.

Memang dibandingkan dengan basket, olahraga sepakbola tidak terlalu popular. Tak banyak masyarakat Filipina yang antusias dengan namanya sepakbola. Tapi hari ini mereka berkata lain. Negeri Para Pinoy ini seakan menghentakkan dunia sepakbola Asia Tenggara. Mengalahkan negeri yang (katanya) rakyatnya gila bola. Yang (katanya) tak pernah kalah jika dua negeri ini bertanding. Catatan demi catatan kemenangan seolah diumbar. Bahkan, dari beberapa sumber, pihak negeri yang (katanya) juga sedang menata kompetisinya tak menganggap Filipina sebagai lawan yang hebat. Tak seperti saat melawan negeri para Vietcong yang mampu ditahannya.

Dan akhirnya mereka bisa membuktikannya. Mengggebuk sang jagoan tanpa ampun. Seakan membuktikan sesuatu hal yang diremehkan akan menjadi sesuatu yang luar biasa. Sesuatu yang orang lain akan ternganga melihatnya. Sebaliknya, pihak yang meremehkan akan mendapat kerugian sendiri. lengah dengan apa yang seharusnya dilakukan dengan baik tapi akhirnya malah menjadi bumerang baginya.

Itulah yang menjadi mental sebagian besar bangsa ini. Kadang kita meremehkan dan menggampangkan sesuatu yang semestinya bisa kita lakukan dengan baik. Ujung-ujungnya kitalah yang akan mendapat kesengsaraan dari hal-hal remeh temeh. Hari ini Filipina telah memberi pelajaran pada kita untuk tidak meremehkan hal-hal semacam itu. Tidak boleh sombong karena kita telah menguasai suatu hal dan tak mau belajar lebih banyak lagi. Filipina telah membuktikan bahwa mereka bisa. Mereka mampu melakukan sesuatu yang sebenarnya biasa tapi menjadi hal yang luar biasa.

Selamat untuk Filipina.

Salamat Po, Mahal kita eh selamat malam. Semoga bermanfaat. Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun