Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Belajar Membagi Sedekah ala Pengajian Ibu-ibu Jumat Legi

30 Juli 2014   20:24 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:50 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/www.lazis.or.id

Sungguh disayangkan, ketika Hari Raya Idul Fitri yang seharusnya menjadi suka cita umat muslim menjadi nestapa bagi beberapa orang yang kehilangan sanak saudaranya.

[caption id="" align="aligncenter" width="368" caption="Ilustrasi/www.lazis.or.id"][/caption]

Tragedi pembagian zakat yang terjadi di Makassar memang patut disayangkan. Zakat yang seharusnya bisa dikelola umat menjadi petaka. Kasus ini hendaknya menjadi pembelajaran bagi kita semua, terutama umat islam agar lebih bijak dalam menangani salah satu rukun islam ini.

Berbicara mengenai pembagian sedekah, ada sebuah cara yang mungkin bisa dijadikan pembelajaran bagi kita. Sekelompok pengajian ibu-ibu di kampung saya (Sukun, Kota Malang) yang tergabung dalam jamaah pengajian setiap malam jumat legi konsisten melakukan kegiatan amal. Tidak hanya di bulan suci Ramadhan saja, namun juga pada waktu-waktu tertentu lainnya.

Pengajian ini diikuti oleh ibu-ibu lintas RT. Dikatakan lintas RT karena anggotanya bukan berasal dari RT yang sama, seperti pada pengajian rutin RT yang diadakan tiap minggu. Pengajian yang dilangsungkan sebulan sekali tiap malam jumat legi ini diikuti hampir 150 orang anggota, yang sebagian besar masih aktif. Setiap pengajian berlangsung, para peserta diberikan undangan oleh pengurus pengajain. Di dalam undangan tersebut berisi nama-nama keluarga yang telah meninggal untuk dikirimkan doa beserta permohonan sumbangan sukarela.

Uang yang telah dikumpulkan tersebut nantinya akan dibagikan kepada orang yang membutuhkan, baik yang berasal dari peserta pengajian tersebut maupun dari kalangan luar. Sasaran utama penerima sedekah adalah janda yang memiliki banyak anak serta anak yatim/piatu. Para pengurus pengajian telah mendata dan memverifikasi secara seksama orang-orang yang berhak. Data penerima sedekah ini diperbaharui secara kontinyu agar tidak terjadi kesalahan dalam menyalurkan sedekah. Setiap setelah selesai melakukan kegiatan penyaluran sedekah, para pengurus akan melaporkan hasilnya dengan akuntabel kepada jamaah pengajian.

Para pengurus pengajian akan memberikan sedekah pada waktu-waktu tertentu secara door to door menyambangi penerima sedekah. Biasaya, waktu penyaluran sedekah antara lain malam Asyura (10 Muharram), Maulid Nabi (12 Rabiul Awal), dan malam Idul Fitri (1 syawal). Besaran uang yang diberikan memang tidak terlalu banyak, antara 25 ribu hingga 50 ribu rupiah. Namun, adanya sedekah secara kontinyu ini membuat pengajian yang awalnya diikuti oleh sedikit orang menjadi lebih banyak karena banyak ibu-ibu yang tertarik dengan kegiatan ini. Bahkan, lambat laun, banyak Bapak-Bapak yang tak bisa ikut dalam pengajian turut menjadi donatur saat pengurus berniat menyalurkan sedekah. Beberapa diantarnya menjadi donatur tetap.

Tak hanya kegiatan penyaluran sedekah, setiap enam bulan sekali pengajian ini melakukan kegiatan ke panti asuhan. Di sana selain menyantuni anak yatim, ibu-ibu juga mendapat tausiyah dari ustad yang mengurusi panti asuhan tersebut. Selain kegiatan ke panti asuhan, mereka juga mengunjungi tempat-tempat wisata religi. Kegiatan ini, selain bertujuan untuk beramal, juga dilakukan untuk mempererat tali silaturrahmi serta menambah semangat mereka untuk beramal.

Demikianlah sedikit cerita mengenai kumpulan ibu-ibu pengajian yang mungkin dapat kita contoh tentang pengelolaan ZIS secara sederhana. Masih banyak contoh lain seperti ini yang baik untuk dilaksanakan. Sekian. Mumpung masih dalam suasana lebaran, saya mengucapkan Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Salam.

PS: dokumen kegiatan jamaah tidak dapat saya tampilkan karena permintaan pengurus pengajian.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun