Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berkat Mudik Naik Kereta Api, Aku Bertemu Rekan Baru untuk Pulang Kampung Bersama

13 Mei 2025   09:00 Diperbarui: 13 Mei 2025   09:09 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta api Dhoho berhenti di Stasiun Sumobito. - Sumber: Dokumen Pribadi

Sudah menjadi tradisi bagi saya ketika momen lebaran untuk mudik ke Kota Kediri, Jawa Timur.

Uniknya, tradisi mudik tersebut baru saya lakukan pada H+5 lebaran yang bertepatan dengan momen reuni keluarga besar. Namun, momen penting ini biasanya hampir bersamaan dengan waktu saya bekerja. Alhasil, saya harus berangkat sendiri dari tempat bekerja dan tidak berbarengan dengan keluarga di Malang.

Untung saja, saya masih bisa kebagian tiket kereta api lebaran untuk bisa sampai ke kota tahu. Kebetulan, saya masih ada kegiatan di Mojokerto sehingga saya memilih untuk naik KA Commuter Line Dhoho dari sana. Jadwal perjalanan pagi hari membuat saya harus berangkat sepagi mungkin agar tidak tertinggal kereta.

Namanya berangkat pagi, tentu saya harus sarapan seadanya di Stasiun Mojokerto. Menu nasi kuning menjadi menu utama saya untuk mengganjal perut. Saya bersyukur masih bisa mendapatkan sarapan di pagi itu karena nanti saya harus menempuh perjalanan sekitar 3 jam lebih. Waktu yang menurut saya cukup lama.

Datang ke Stasiun Mojokerto sepagi mungkin. - Sumber: Dokpri
Datang ke Stasiun Mojokerto sepagi mungkin. - Sumber: Dokpri

Dari jadwal yang tertera di tiket, kereta api Dhoho akan tiba di Stasiun Mojokerto sekitar pukul setengah 6 pagi. Ternyata, calon penumpang yang datang sudah cukup banyak. Beberapa diantaranya bahkan datang dengan rombongan keluarga besar. Sampai-sampai, ada yang membawa serta kakek nenek dengan riuh rendah obrolan dari mereka.

Saya melihat pemandangan itu dengan senang sekaligus getir. Senang karena melihat antusias mereka untuk bisa naik kereta api. Sementara, saya harus mudik seorang diri karena tuntutan pekerjaan. Saya membayangkan betapa enaknya mereka bisa mengobrol bersama sepanjang perjalanan dan menikmati hidangan bersama. Kegiatan yang sering diidam-idamkan banyak keluarga besar kala naik kereta api saat mudik lebaran.

Tak lama, kereta pun tiba. Saya segera duduk sesuai nomor kereta. Ternyata, di sana ada seorang pria seumuran saya yang sudah naik dari Surabaya. Pucuk dicinta ulam pun tiba, entah mengapa saya bisa langsung akrab dengannya. Barangkali adagium pria mudah mendapatkan teman adalah benar adanya. Termasuk, di dalam kereta api yang mengangkut kami semua.

Beberapa stasiun kini sudah dibangun oleh PT KAI beserta jalur ganda untuk memperlancar perjalanan. - Sumber: Dokpri
Beberapa stasiun kini sudah dibangun oleh PT KAI beserta jalur ganda untuk memperlancar perjalanan. - Sumber: Dokpri

Ia bernama Andi, seorang pekerja di salah satu perkantoran di Surabaya Barat. Lantaran kedekatan geografis dengan tempat kos saya di Surabaya, kami pun segera akrab. Ia bercerita bahwa rela naik kereta api sepagi mungkin agar bisa mendapatkan kepastian jadwal berangkat dan tiba di kota tujuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun