Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Rela Menempuh Jarak 25 Km dan Menembus Sekat PPKM Demi Bisa Ikut Vaksin

14 Juli 2021   08:30 Diperbarui: 14 Juli 2021   15:31 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah mencoba berkali-kali mengisi google form dan harus berujung pada kekecewaan karena kuota habis, akhirnya saya bisa mendapatkan jatah vaksinasi.

Uniknya, jatah yang bisa saya ambil berada di Fasilitas Kesehatan (Faskes) yang amat jauh dari tempat tinggal saja. Tepatnya berada di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) dr. Radjiman Wediodiningrat, Lawang, Malang. Dari rumah saya, kira-kira jaraknya hampir 25 km.

Meski cukup jauh, saya sangat bersyukur mendapatkan jatah vaksin saya. Lantaran, ketika saya mencari faskes terdekat yang bisa melakukan vaksinasi, tidak ada satu pun yang ada. Kebetulan, domisili KTP saya berada di Kecamatan Sukun Kota Malang. Saat saya cek di laman web tersebut, tidak ada satu pun faskes yang menyediakan kuota vaksinasi.

Ada beberapa klinik yang menyediakan kuota tetapi tidak berada di kecamatan tempat saya tinggal. Itu pun, ketika saya menghubungi mereka, ternyata kuota hanya untuk lansia. Makanya, ketika saya mendapatkan jatah kuota vaksin ini, saya amat bahagia.

Formulir pendaftaran yang disebar RSJ Lawang saat itu sekitar pukul 9 malam. Rezekinya saya memang karena saat itu tengah mengedit tulisan di depan laptop sehingga saya bisa gerak cepat (gercep) memasukkan identitas. Saya langsung mengisi segala hal yang dibutuhkan termasuk kapan saya bisa vaksin. Puji Tuhan, data saya sudah terekam dan saya mendapat email pemberitahuan.

Sayangnya, kegembiraan saya tak lama. Saya pun ingat bahwa di perbatasan pintu masuk Kota Malang dan Kabupaten Malang dilakukan penyekatan. Beberapa orang yang sudah berhasil mengisi formulir pendaftaran pun bertanya pada pihak RSJ Lawang bagaimana mereka bisa datang sedangkan ada kegiatan penyekatan. Saya juga mengonfirmasi hal ini dengan mengirimkan pesan WA kepada mereka.

Jawaban mereka pun tidak banyak membantu. Penyekatan PPKM di luar kuasa mereka. Yang jelas, peserta vaksin diharapkan datang sesuai jadwal yang telah dipilih. Meski sedikit kecewa dan akan mundur, tetapi saya mengerti bahwa mereka tidak punya kuasa atas hal ini. Untuk itulah, sembari menunggu hari-H dan menyiapkan dokumen, saya berusaha mencari jalan tikus.

Hari-H pun tiba. Saya berangkat pagi buta sekitar jam 6 setelah sempat sarapan roti sebentar. Sebelum vaksin memang kita disarankan untuk sarapan agar tubuh fit dan bertenaga. Ternyata, pintu penyekatan PPKM dari arah Kota Malang menuju Kabupaten Malang tidak ditutup. Saya masih bisa melewati jalan tersebut.

Penyekatan dari arah Kota Malang ternyata tak dilakukan. - Dokumen Pribadi
Penyekatan dari arah Kota Malang ternyata tak dilakukan. - Dokumen Pribadi
Namun, kemacetan menuju keluar Malang rupanya tidak terelakkan terutama mendekati Pasar Lawang. Saya pun memilih jalur alternatif melewati perkampungan di sekitar Lawang. Selain itu, letak RSJ Lawang juga berada di kanan jalan dari arah saya berjalan. 

Untuk menuju gang di RS ini, saya harus melawan arah lalu lintas yang cukup padat. Bagi saya tindakan ini cukup berbahaya karena banyak kendaraan besar dari arah Surabaya dan daerah lain melewati jalan ini untuk masuk ke Malang meski PPKM sedang dijalankan.

Lumayan dapat pemandangan bagus. Dokumen Pribadi
Lumayan dapat pemandangan bagus. Dokumen Pribadi
Perlu waktu sekitar 1 jam lebih seperempat untuk bisa sampai di lokasi. Rupanya, sudah banyak calon peserta vaksin yang hadir. Kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa dan pekerja muda yang jika dilihat dari usia kebanyakan antara 18 hingga 30 tahun. Saya jarang sekali menemui lansia atau orang dewasa di atas 30 tahun yang ikut vaksinasi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun