Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengapa Hasrat Nongkrong di Kafe Mulai Menurun Kala Memasuki Usia Kepala 3?

17 Juni 2021   08:00 Diperbarui: 17 Juni 2021   15:45 1498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nongkrong di kafe bersama rekan yang sama-sama masuk usia kepala 3 | Dokumen Pribadi

Nongkrong di kafe memang aktivitas yang menyenangkan.

Tak dipungkiri, aktivitas ini bisa melepas penat dan stres yang dirasakan selepas bekerja. Bertemu dengan rekan dan sahabat, nongkrong di kafe sambil bercerita dan bercengkrama adalah salah satu kegiatan yang sering dilakukan. 

Tidak hanya itu, berburu kafe kekinian yang kini makin menjamur di berbagai sudut kota juga menjadi aktivitas yang membuat pikiran bisa sedikit rileks.

Nyatanya, di usia yang sudah memasuki usia kepala 3, hasrat untuk nongkrong di kafe tidaklah sebesar dulu, tak seperti saat remaja atau usia 20-an. 

Pergi ke kafe yang biasanya dilakukan terjadwal secara mingguan kini bisa bergeser menjadi bulanan. Atau, malah dalam rentang waktu yang cukup lama, seseorang yang sudah mulai memasuki usia kepala 3 tak lagi menjadikan nongkrong di kafe sebagai prioritas.

Saya sendiri sudah mengalami perasaan ini sejak beberapa waktu terakhir. Tidak hanya karena pandemi, bahkan sebelum pandemi pun rasanya tak ada hasrat lebih untuk bisa nongkrong di kafe. Bahkan, jika ditanya kafe mana yang kini sedang naik daun, saya tidak bisa menjawabnya karena sudah tak mengikutinya lagi.

Sebenarnya, ada beberapa alasan yang menyebabkan seseorang terutama mereka yang sudah masuk usia kepala 3 tak menjadikan kafe sebagai tempat melepas penat.

Alasan pertama adalah keluarga. Usia kepala 3 adalah usia saat banyak orang sudah membina hubungan keluarga. 

Mereka akan mengutamakan keluarga mereka dalam mengisi akhir pekan atau saat liburan. 

Terlebih, bagi mereka yang sudah memiliki anak, maka kafe bukan tujuan utama. Meski, ada juga di antara mereka yang masih memilih kafe dengan mengajak sang putra.

Tidak saja bagi mereka yang sudah berkeluarga, tetapi bagi yang masih belum berkeluarga pun kini seakan tidak lagi menjadikan kafe sebagai tujuan. Alasannya, waktu akhir pekan sering digunakan untuk bercengkrama atau merawat orang tua di rumah. Terlebih, jika ada keluarga yang sedang sakit, maka kafe bukan lagi prioritas. Ada hal yang lebih penting yang harus diutamakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun