Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Rasa Nasionalisme Bangkit dalam Kegiatan "Send Off" Peserta Kontes Kecantikan

26 November 2020   08:00 Diperbarui: 26 November 2020   08:01 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemeriahan send off Miss Universe Thailand. - Sumber: Clip Thailand

Dalam perhelatan kontes kecantikan, ada sebuah tradisi unik yang kini menjadi sebuah kegiatan yang tak bisa ditinggalkan.

Tradisi tersebut adalah tradisi send off alias mengantar kepergian calon peserta kontes kecantikan menuju ajang yang akan diikuti. Entah Miss Universe, Miss World, Miss International, Miss Supranational, dan lain sebagainya.

Send off sendiri dilakukan selain oleh keluarga dan kerabat peserta kontes kecantikan, tetapi juga oleh para pendukung setia mereka yang kerap disebut sebagai pageant lover (PL). Para PL akan datang menuju bandara keberangkatan sembari membawa bendera nasional dan segala tetek bengek lainnya.

Dari mana mereka tahu bahwa ada jadwal keberangkatan dari kontestan sendiri?

Tentu, sang kontestan telah menjalin komunikasi dengan fanbase-nya dalam hal ini para PL. Kebanyakan kontestan telah memberikan jadwal kepada komunitas pecinta pageant bahwa pada hari tertentu mereka akan berangkat. Mereka akan terbuka dan akan sangat senang bila ada perwakilan fanbase tersebut hadir di bandara dan mendoakan serta memberi semangat pada mereka.

Salah satu komunitas pageant yang sering hadir dalam kegiatan ini adalah DPIDAMU (Dukung Puteri Indonesia di Ajang Miss Universe). DPIDAMU adalah salah satu komunitas pecinta pageant tertua di Indonesia yang sejak dulu hadir dan memiliki hubungan erat dengan Puteri Indonesia. Mereka akan mendapatkan berbagai informasi seputar kegiatan Puteri Indonesia, terutama yang berkaitan dengan keikutsertaanya pada ajang Miss Universe.

Banyak Puteri Indonesia yang sudah diantar oleh DPIDAMU dan pecinta pageant lain sehingga mereka memiliki semangat lebih untuk bertarung dengan kontestan negara lain. Sambil membawa bendera merah putih yang mereka rentangkan di badan mereka, biasanya momen ini adalah momen terakhir sebelum mereka memasuki ruang keberangkatan.

Para putetri pun juga tak segan melayani sesi foto bersama dengan para penggemarnya sebagai kenang-kenangan. Kadang, untuk menambah semangat para kontestan yang akan berlaga, mereka pun akan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Lagu kebangsaan ini pun membahana di seluruh ruang keberangkatan bandara yang tentu menarik perhatian para penumpang lainnya.

Namun, tidak semua kontestan mendapatkan sambutan meriah saat kegiatan send off ini. Beberapa kontestan hanya diantar oleh keluarga dan teman dekatnya saja. Kegiatan send off pun berlangsung kurang meriah. Ini terjadi lantaran sang kontestan tidak menjalin komunikasi dengan komunitas pecinta pageant atau elemen lain. Momen keberangkatan pun menjadi momen keberangkatan biasa.

Khusus untuk para puteri Indonesia, momen send off pun juga dihadiri oleh rekan satu grup para pemenang lainnya. Entah para trio atau para kuartet. Misalkan, saat Dea Rizkita akan berangkat ke Miss Grand International 2017, maka tiga rekannya yakni Bunga Jelita, Kevin Liliana, dan Karina Nadila ikut menemaninya. Tangis haru pun pecah saat ketiganya mengantarkan Dea di ajang besar tersebut. Apalagi, status Indonesia saat itu menjadi juara bertahan yang pasti memberikan beban cukup berat untuk Dea kala menjalani rangkaian karantina.


Itu juga yang dirasakan oleh Vania Herlambang saat bertanding di ajang Miss International 2018. Beban juara bertahan yang disandang Indonesia juga memberi beban tersendiri. Apalagi, ada sebuah mitos pada ajang Miss International bahwa negara yang pada sebelumnya juara, maka pada tahun tersebut akan unplaced alias gagal tembus semifinal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun