Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tak Semua Guru Berani Mendampingi Siswa yang Disuntik di Sekolah

21 November 2020   06:44 Diperbarui: 22 November 2020   14:40 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bu Tri dengan telaten mendampingi siswa yang akan disuntik. - Dokumentasi Pribadi

Meski demikian, saya mendapatkan ilmu berharga bahwa membuat anak nyaman ketika akan disuntik adalah hal yang paling utama. Makanya, guru juga perlu untuk berkomunikasi kepada siswa sebelum kegiatan suntik ini. Guru tidak bisa meninggalkan begitu saja siswa yang akan disuntik terlebih jika ia adalah wali kelasnya.

Sebelum kegiatan suntik, siswa akan dibariskan tiap kelas menuju aula. Layaknya akan memasuki medan perang, momen seperti ini bisa digunakan untuk menguatkan mereka. Entah dengan menyanyi, melakukan yel-yel, dan lain sebagainya. Kalau saya sendiri jika sedang tidak ada pekerjaan lain, biasanya akan melakukan gim sederhana di aula sembari menunggu kegiatan suntik.

Membuat mereka nyaman sebelum disuntik adalah kunci. - Dokumentasi Pribadi
Membuat mereka nyaman sebelum disuntik adalah kunci. - Dokumentasi Pribadi
Nah, selama pengalaman vaksinasi di sekolah, untungnya tak banyak siswa yang memiliki ketakutan berlebihan akan hal ini. Kalau pun ada, itu hanya 1-2 saja. Meski demikian, siswa yang takut disuntik ini juga cukup memberikan reaksi yang menarik perhatian. Semisal menangis sambil menjerit atau bahkan mencoba sekuat tenaga melawan agar tidak disuntik.

Siswa seperti ini biasanya disuntik pada bagian akhir. Selain untuk memudahkan petugas Puskesmas, tindakan ini juga untuk menghindari siswa lain menontonnya yang berpotensi untuk dijadikan bahan olok-olokan. 

Kasihan kan jika anak tersebut menjadi bahan olok-olok temannya yang malah akan membuat dirinya down. Atau bahkan, menjadi sesuatu yang membuat siswa lain juga ikut takut. 

Makanya, kegiatan imunisasi pertama kali menjadi pengalaman pertama bagi sekolah untuk menandai siapa saja yang memiliki kecenderungan untuk memiliki ketakutan yang amat sangat.

Mengecek riwayat kesehatan anak sebelum disuntik juga sangat perlu. - Dokumentasi Pribadi
Mengecek riwayat kesehatan anak sebelum disuntik juga sangat perlu. - Dokumentasi Pribadi
Uniknya, tidak semua guru berani mendampingi siswa ketika disuntik. Saya adalah diantaranya. Entah mungkin karena belum berpengalaman atau belum tatag -- kuat hati -- seringkali ada guru lain yang mendampingi siswa saya yang sedang disuntik. 

Untung saja, siswa saya sudah kelas 5 dan sudah mulai paham pentingnya kegiatan imunisasi. Seingat saya hanya ada 1 siswa perempuan yang menahan tangis ketika disuntik dan kembali ceria ketika masuk ke kelas.

Mengingat pentingnya kegiatan imunisasi ini, maka kondisi siswa sebelum dan setelah kegiatan tersebut juga menjadi hal yang penting. Pendataan siswa yang sedang sakit atau memiliki riwayat alergi tertentu harus benar-benar dilakukan dengan tepat. 

Di sekolah saya dulu seingat saya ada semacam buku yang memuat rekam jejak sederhana ketika siswa tersebut memeriksakan diri ke Puskesmas. Entah periksa gigi atau saat sedang sakit panas.

Dari catatan tersebut, biasanya petugas Puskesmas akan mengetahui riwayat beberapa siswa yang memang memiliki kondisi khusus dan terpaksa tidak bisa diimunisasi di sekolah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun