Sayangnya, lantaran tak banyak armada yang beroperasi, travel ini sering diburu calon penumpang. Tiket pun kerap ludes karena kecepatan waktu tempuh yang diberikan.
Pengalaman Naik Travel dengan Mobil Berbeda
Oh ya, beberapa waktu yang lalu saya mendapati pengalaman memesan travel yang ternyata mobil yang saya tumpangi berbeda dengan milik travel tersebut.Â
Mulanya, saya mencoba jasa travel A yang saya lihat baru saja memulai usahanya. Saya berpikir bahwa tak akan banyak calon penumpang yang menggunakannnya.Â
Dari beberapa review jujur di Google Maps pun mengatakan bahwa travel tersebut baru berdiri dan sedang menjaring pelanggan. Makanya sopirnya ramah pun demikian dengan layanan konsumennya.
Setelah membayar uang muka, saya pun diberi foto kuitansi. Saya kaget ternyata stempel kuitansi travel tersebut adalah travel B yang sudah banyak pelanggan. Bisa jadi, karena pandemi ini, pengelola travel A kesulitan mendapatkan calon penumpang.Â
Mereka akan berfungsi menjaring penumpang dan mengalihkan ke travel lain. Saya semakin kaget ketika dijemput oleh mobil travel C yang merupakan salah satu jasa travel terbesar. Lha, kok serasa dipindah-pindah gitu dari satu jasa travel ke jasa travel lain.
Meski demikian, pengelola jasa travel A masih terus menghubungi saya jika sopir dari travel C belum juga menjemput saya. Saya memang menghindari travel C karena dulu pernah mendapatkan kekecewaan karena sang sopir yang kurang ramah dan mengemudi kurang nyaman.
Meski bagitu, pada perjalanan tersebut, saya bersyukur sang sopir amat ramah dan cara mengemudinya cukup enak. Saya pun bisa tertidur pulas.
Ketika berada di pemberhentian untuk makan tengah malam, saya baru tahu juga bahwa beberapa penumpang juga mengalami nasib yang sama dengan sama.Â
Pesan tiket dari satu jasa travel lalu ternyata dialihkan ke jasa travel lain. Sebenarnya bagi saya tak masalah asal pengelola jasa travel awal yang kita pesan bertanggung jawab selama perjalanan.