Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Melek Politik Tak Sekadar Ikut Pemilu Eksekutif dan Legislatif

27 September 2020   05:39 Diperbarui: 28 September 2020   07:54 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. - Komisi Pemilihan Umum

Ketika kita apatis politik, maka bisa jadi orang-orang yang tidak kompeten di bidangnya yang akan menjalankan segala kebijakan publik. Ujung-ujungnya, kita sebagai rakyat biasa pun akan menerima getahnya. Terlebih, jika tak ada saluran yang bisa menampung aspirasi kita, maka kita pun gigit jari.

Untuk itulah, setiap gelaran pemilu legislatif, saya selalu mencari sosok yang kemungkinan bisa menampung aspirasi saya. Kalau mereka punya media sosial seperti Instagram misalnya, maka akan saya DM dan saya beri beberapa pertanyaan. Yah itung-itung ngetes apakah mereka benar-benar bisa bekerja.

Saya biasanya mulai dengan perkenalan diri dan kemudian memberi mereka pertanyaan. Tidak terlalu sulit, yang dekat dengan kehidupan sehari-hari seperti masalah fasilitas umum dan lain sebagainya.

Ada yang membalas dan ada pula yang tidak. Bahkan, ada pula yang menawarkan saya menjadi juru kampanye mereka begitu mereka tahu saya gemar menulis.

Balasan DM dari para caleg. - Dokpri
Balasan DM dari para caleg. - Dokpri
Tentu, tawaran ini saya tolak tetapi saya akan senang hati merekomendasikan mereka kepada orang terdekat saya jikalau mereka bisa memberi jawaban dan komitmen yang memuaskan.

Untunglah, mereka cukup mengerti dengan sikap kritis yang saya gunakan dan tidak sekadar menerima begitu saja program yang mereka tawarkan. Bahkan, hingga sekarang masih ada beberapa calon anggota legislatif yang gagal tetap menjalin komunikasi dengan saya karena mereka ada misi sosial sendiri.

Mengenal lebih dekat dengan calon pemimpin seperti ini juga bisa menjadi salah satu sikap melek politik yang bisa dilakukan. Terlebih, kini sudah ada banyak media yang bisa digunakan untuk mengulik lebih jauh.

Dalam kaitannya dengan partai politik, saya pun juga tetap menjalin komunikasi dengan partai yang saya pilih dulu. Walau partai tersebut tidak memiliki perwakilan di DPR Pusat, tetapi untungnya masih ada 1 wakil di DPRD Kota tempat saya tinggal.

Partai tersebut juga membuka keran seluas-luasnya bagi masyarakat yang akan menyampaikan aspirasinya lewat aplikasi. Bahkan, nomor WA sang anggota dewan pun juga bisa diakses oleh masyarakat seperti saya.

Kadang, kalau ada kebijakan publik di kota saya yang tidak tepat, saya menghubungi beliau. Walau sering bukan menjadi ranahnya karena beliau duduk di komisi berbeda, tetapi beliau biasanya meneruskannya kepada anggota lain yang menangani masalah tersebut.

Yah walau kadang tidak sampai tuntas juga tetapi paling tidak masih ada harapan untuk memperbaiki kebijakan publik yang kurang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun