Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Melek Politik Tak Sekadar Ikut Pemilu Eksekutif dan Legislatif

27 September 2020   05:39 Diperbarui: 28 September 2020   07:54 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. - Komisi Pemilihan Umum

Tidak dipungkiri, politik adalah salah satu jalan untuk mencapai kemakmuran. Itulah yang sering didengungkan oleh Guru PPKn saya dulu ketika sekolah. Tanpa politik, maka kita tidak akan bisa maju karena segala kebijakan publik yang berpengaruh dengan kehidupan kita diputuskan melalui mekanisme politik yang berlaku.

Contoh nyatanya adalah kebijakan menutup jalan utama saat wabah covid-19 di suatu kota. Pengambil kebijakan tersebut tentu adalah pemerintah daerah beserta aparat terkait. Pemerintah daerah pun dipilih melalui mekanisme politik yakni pilkada. Alhasil, politik pun mau tak mau memberi dampak bagi kehidupan kita.

Atas alasan itu pula, maka budaya melek politik pun sangat penting. Budaya ini merujuk pada kepedulian dan kepekaaan seseorang terhadap politik yang tengah terjadi.

Sebagai orang yang tinggal di suatu wilayah, tentu kita telah merasakan kebijakan publik yang berdampak pada kehidupan kita pada berbagai sektor. Yang paling sering terasa adalah sektor ekonomi.

Seberapa mudah kita mendapatkan pekerjaan, seberapa mahal harga barang, dan seberapa merata distribusi barang tersebut juga bisa terefleksikan dari kebijakan politik.

Kadang, ada rasa kurang puas dengan keadaan yang telah kita jalani. Semisal, mengapa kondisi ekonomi tak kunjung pulih dan kurang adanya campur tangan pemerintah terhadap pekerja yang telah terdampak akibat berbagai pembatasan.

Kita pun sedikit mengeluh dan mencoba mengetuk pintu dari pengambil kebijakan untuk menangani masalah ini. Dengan begini, sebenarnya kita sudah mulai melek politik asal dilakukan dengan benar.

Sayangnya, beberapa orang benar-benar antipati terhadap politik. Mereka seakan abai dengan kondisi politik yang terjadi. Bagi mereka, yang penting bisa hidup tenang, damai, dan sejahtera sudah cukup. Mereka tidak mau membebani diri mereka dengan berbagai kegiatan politik dan segala hiruk pikuknya.

Bahkan, kadang saking apatisnya, mereka tidak pernah mengikuti kegiatan pemilihan umum dan sejenisnya. Mau siapa yang akan menjadi pemimpin mereka, rasanya tak akan ada efeknya.

Jujur, saya sempat berada pada posisi itu lantaran bagi saya apa untungnya memilih pemimpin dan mengikuti berbagai konstelasi politik yang ada. Hingga pada suatu ketika ada sebuah kejadian yang mengharuskan saya untuk memberi kritik kepada pemberi kebajakan lantaran kurang tegasnya mereka dalam menangani kepala sekolah bermasalah, maka saya semakin yakin bahwa melek politik sangat penting.

Melek politik membuat kita mengerti apa yang sedang terjadi dalam masyarakat. Masalah apa yang harus segera diselesaikan dan tentunya dengan begitu kita perlu menilai calon pemimpin yang tepat untuk mengatasi masalah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun