Ini tak lepas dari ketidakmahiran saya terhadap analisis wajah atau gerak tubuh ketika saya baru mengenal seseorang. Biasanya, ada orang yang langsung bisa menebak apakah orang ini baik atau tidak dan segala jenis karakter lain.
Meski demikian, apa yang saya lakukan lebih kepada tidak ingin cepat memberi sebuah kesimpulan atau asumsi atas seseorang sebelum saya mengenal baik.Â
Salah satu cara untuk bisa mengenal karakter orang tersebut adalah berinteraksi secara intens terutama interaksi yang rutin. Bisa harian, mingguan, atau periode waktu lain.
Kadang, ada orang yang hanya baik di awal saja. Menampakkan muka manis ketika awal perkenalan. Namun, ternyata ketika kita tidak berinteraksi atau seiring berjalannya waktu, maka karakter buruk orang tersebut akan muncul. Bahkan, kadang-kadang terlihat mengerikan yang tanpa kita ketahui dan kita sadari sebelumnya.
Saya teringat karakter puffy fluffy pada Spongebob. Ia yang digambarkan sebagai tokoh yang manis dan lucu pada awal perjumpaannya dengan Spongebob ternyata sangat mengerikan. Memakan apapun yang ada di dekatnya ketika malam hari.
Bisa jadi, ada orang yang tampak terlihat manis ternyata ia berperangai buruk. Pun sebaliknya. Orang yang terlihat jahat atau kurang baik bisa jadi malah banyak kebaikan yang ia berikan. Makanya, menilai seseorang dari awal perjumpaan atau menurut pendapat orang lain adalah sebuah kesalahan besar.
Ada beberapa cara untuk menilai karakter orang yang biasanya saya lakukan. Pertama adalah saat bekerja bersama, kedua saat berhubungan dengan uang, dan ketiga adalah saat traveling bersama. Ketiga kegiatan itu biasanya akan menampakkan bagaimana karakter asli orang tersebut.
Saat bekerja bersama dalam tim, saya kerap menjumpai mereka yang pandai berbicara, memasang berbagai strategi, dan berkoar-koar bisa menyelesaikan tugas dengan baik tetapi nyatanya tidak demikian. Ada pula yang tanpa banyak kata dan seakan cuek dengan sekitar tetapi ia malah bisa bertanggung jawab dengan apa yang jadi tugasnya.
Ia berkomitmen penuh terhadap apa yang harus dilakukan dengan baik dan tepat waktu. Padahal, jika melihat sekilas, bisa saja ia terlihat cuek dari penampilannya dan saat mendapat bagian tugas. Maka, melihat hasil pekerjaan secara keseluruhan adalah salah satu caranya.
Tak hanya itu, kontribusi terhadap tim juga menjadi patokan saya. Semakin bisa seseorang yang saya kenal rela mengorbankan waktu untuk pekerjaan yang sudah jadi komitmennya, maka ia saya anggap baik.Â
Terlepas dari penilaian orang dan sederet hal lain. Terlebih, jika pekerjana itu butuh enegri banyak yang menguras tenaga. Di situlah karakter asli orang akan tampak.
Dalam masalah keuangan, karakter orang juga akan terlihat jelas. Mana yang benar-benar berorientasi uang dan lain sebagainya. Misalkan, ketika ada rencana untuk melakukan kegiatan patungan makan bersama, dan lain sebagainya.Â
Kadang saya salut sama orang yang baru saya kenal meski ia memiliki kondisi kekurangan tetapi ternyata benar-benar serius ikut andil dalam menyumbang makanan.
Masalah utang piutang juga demikian. Penampilan glamor yang sering saya lihat dari orang yang baru saya kenal bisa jadi menipu. Makanya, saya melihat dulu beberapa waktu dengan apa yang ia lakukan.Â
Seringkali, saya melihat orang yang baru saya kenal malah mengemplang uang banyak orang. Demikian pula sebaliknya saat saya menjumpai orang yang terlihat sederhana tetapi sebenarnya ia sangat pandai mengatur keuangannya.
Cara terakhir yang biasanya saya lakukan untuk melilai karakter seseorang adalah dengan pergi traveling bersama. Terutama, jika kegiatan ini berlangsung lebih dari sehari. Di situlah karakter asli dari seseorang sering muncul. Mana yang mudah mengeluh, cuek, menjadi leader, dan lain sebagainya.
Dulu saya pernah traveling bersama orang baru yang awalnya saya kira penyabar eh malah marah-marah sepanjang perjalanan. Alasannya, bus yang kami tumpangi tidak enak. Padahal menurut saya kondisinya sudah lumayan dan jika memang tak sebaik bus dengan pelayanan prima ya karena harganya murah. Sebanding lah dengan fasilitas.
Saya sampai kaget ketika ia terus merancau sepanjang jalan. Padahal, saat berjumpa dengannnya setiap hari, ia tampak ramah dan menyenangkan. Makanya, traveling adalah salah satu cara untuk menilai karakter seseorang dengan adil.
Jadi, tiga kegiatan tadi biasanya menjadi salah satu momen saya bisa mengenal baik karakter orang yang baru saya kenal. Meski demikian, sebagai manusia, tak ada yang benar-benar baik atau sebaliknya. Pasti ada sisi baik dan buruk karena sudah menjadi kodrat manusia.Â
Hanya saja, agar kehidupan berjalan baik, ketika karakter buruk itu timbul, entah dari kita sendiri atau orang lain yang abru kita kenal, sudah saatnya kalau bisa mengingatkan dengan baik. Bukan membicarakan di belakang yang malah akan memperekeruh suasana.
Salam.