Sayangnya, kedua masjid tersebut tidak banyak dikunjungi oleh wisatawan. Atau memang, tidak menjadi tujuan pelancong yang datang ke kota pesisir ini. Padahal, kedua masjid ini dulu sering digunakan sebagai tempat propaganda dan menyusun perjuangan melawan penjajah Belanda.
Keduanya juga menjadi bukti bahwa sejak dulu kala, interaksi budaya di Kota Semarang sudah terjalin harmonis. Kedua masjid ini juga memberikan pelajaran berharga mengenai makna solidaritas yang terbangun antar ras terutama pada masa-masa sulit.
Menara masjid Jami Pekojan juga tamoak khas dengan bentuk seperti balok. sempurna. Pohon bidara menjadi teman menara yang menjulang tersebut. Dokumen Pribadi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!