Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Di Balik Layar Rapat Guru di Sekolah

17 April 2020   07:00 Diperbarui: 17 April 2020   07:14 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rapat guru . - Dokpri

Kegiatan rapat adalah salah satu kegiatan yang bagi sebagian orang terlihat menjemukan. Termasuk, bagi guru junior saat saya masih mengajar dulu.

"Pak, nanti rapat jam 1 siang sepulang sekolah ya di aula."

Kalimat itu sering sekali terasa berat lantaran rencana kegiatan yang akan saya lakukan harus ditunda sementara waktu. Semisal, mengoreksi nilai siswa sambil mendengarkan lagu-lagu pop Filipina kesayangan. Belum lagi, ketika rapat berlangsung, saya akan bertemu guru-guru senior dengan segala permasalahannya yang akhirnya dilimpahkan kepada guru junior macam saya. Pikiran pulang lebih lambat di kepala pun muncul.

Namun, lantaran ini tugas yang harus dikerjakan, maka saya pun harus melakukannya. Akhirnya, sisi negatif yang ada ini harus dikesampingkan. Sama halnya dengan pekerjaan lain, rapat atau briefing sangatlah penting agar pekerjaan yang kita lakukan pun bisa lebih terarah dan bisa jadi ada tugas baru yang harus kita lakukan.

Makanya, saya mencoba mengambil sisi positif dari kegiatan rapat yang akan saya ikuti. Semisal, bertemu dengan guru lain yang biasanya hanya bisa saat sebelum bel atau saat akan pulang karena kesibukan di kelas masing-masing. Bertemu guru kelas lain juga bisa menghilangkan penat. Terlebih, saat mereka bercerita tentang polah siswa di kelas mereka yang beraneka rupa.

"Kemarin, Si Spongebob baru meluncur dari almari, Pak. Subhanallah, jantung saya langsung mak seng kayak mau copot," celoteh guru kelas rendah yang sering terdengar.

Belum lagi, jika pembicaraan itu berlanjut ke keluarga siswa yang memiliki tingkah yang super. Beberapa guru lain yang pernah mengajar di kelas sebelumnya menimpali dengan informasi yang telah ia dapat sebelumnya. Semisal, background keluarganya yang kurang bahagia atau hal lain. Walau terdengar seperti gibahan, tetapi ternyata omongan sebelum rapat ini cukup penting. Bisa jadi, guru kelas yang belum mengenal jauh siswa tersebut lebih paham kondisinya dari guru lain yang sudah mengajar selama satu tahun.

Kadang, kalau waktu rapat tak kunjung dimulai, saya juga bertanya kepada guru kelas 4 (lantaran saya guru kelas 5) mengenai siswa saya yang membutuhkan perhatian khusus. Ini waktu yang cukup efektif untuk saling berbagi karena kalau tidak begini saya tidak bisa bertanya lebih lanjut karena keterbatasan waktu.

Agenda rapat biasanya bisa beraneka ragam. Jika rapat mingguan, paling-paling evaluasi pembelajaran dan kegiatan di sekolah. Atau, jika ada pengawas yang tiba-tiba saja datang ke sekolah tanpa pemberitahuan. Jika rapat mengenai suatu acara, kadang durasi yang dibutuhkan bisa lebih lama. Ini terjadi karena ada tarik ulur mengenai satu rencana dengan rencana lain. Terutama, jika acara tersebut berhubungan dengan wali murid dan dana yang tak sedikit. Bisa-bisa, rapat baru diakhiri hingga selepas asar.

Inilah yang sering membuat jemu, tidak hanya bagi guru junior tapi juga guru senior.

"Aduh, Pak. Tadi saya lupa janjian saya penjual sayur mau ambil ikan asin sepulang sekolah,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun